Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan PUPR mengakui kejadian banjir di Jalan Tol Pondok Aren-Serpong KM 8 menjadi yang cukup parah. Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan jalan tol tersebut sudah mengalami banjir sebanyak 4 kali dalam setahun ini.
"Kemarin itu yang cukup tinggi sehingga relatif lalu lintas terhambat banyak, walaupun kita mengaktifkan satu jalur dengan kecepatan yang lambat. Karena ketinggian dari genangan itu kira-kira jam 6 sore sekitar 40-50 cm di bagian yang satu lajur terdalam dan sekitar jam 8-10 sudah surut banyak dan bisa dilalui cukup lancar," katanya dalam konferensi pers di kantor Kementerian PUPR, Rabu (5/10/2022).
Adapun penyebab dari banjir yang sudah berulang kali terjadi itu menurut Hedy disebabkan oleh berkurangnya daerah penyerapan air di sekitar jalan tol. Selain itu yang paling utama adalah adanya penyempitan kali Cibenda yang dilalui oleh jalan tol Pondok Aren-Serpong KM 8.
"Jadi kalau banjir di jalan tol itu kan penyebabnya salah satu atau dua duanya dari meluapnya sungai. Ini memang kita melihat kapasitas sungai kita yang dulu awalnya sekitar 9 meter, sekarang ini menjadi 4,5 meter saja. Ada upaya-upaya yang dilakukan, dilalah upaya-upaya ini justru makin mempersempit kapasitas sungai," jelasnya.
Hedy menyampaikan, mulanya lokasi Jalan Tol Pondok Aren-Serpong pada awalnya berupa lahan kosong yang merupakan kawasan tangkapan air atau rawa-rawa. Genangan yang terjadi sebenarnya juga telah terjadi setiap tahun sejak 2019 karena penyempitan kali Cibenda tadi.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BBWS Ciliwung Cisadane Bambang Heri Mulyono juga menyampaikan bahwa ada tiga penyebab penyebab dari banjirnya yang terjadi di Tol Pondok Aren-Serpong KM 8. Untuk penyebab yang terjadi belakangan ini, dia menyebutkan bahwa karena tingginya curah hujan.
"Di Hulu jalan tol itu tercatat curah hujan 39 milimeter per jam sekitar jam 2 siang di hilirnya di Situ Parigi hujan 52 milimeter per jam pada jam 2. Ini menunjukan memang di daerah itu terjadi yang hebat dari hulu. Aliran ke bawah terjadi hujan yang lebat sehingga aliran yang ke bawah menjadi tertahan," jelasnya.
Penyebab kedua, senada dengan Hedy bahwa penyebabnya adalah penyempitan aliran sungai di sekitar Jalan Tol Pondok Aren-Serpong yakni sungai Cibenda. Dulunya lebar dari sungai itu 9 meter, namun saat ini semakin menurun ke arah Situ Parigi menjadi semakin sempit.
"Di hulu crossing tol aslinya 9 meter, tetapi begitu keluar crossing jalan tol lebarnya menjadi 7 m hilirnya menyempit lagi menjadi 4 meter semakin ke hilir mau masuk Situ Parigi itu tinggal 2 meter. Seharusnya sungai semakin ke hilir semakin lebar, tetapi berbeda dengan Cibenda, sekalikannya semakin sempit ke hilir," tuturnya.
"Jadi, kita bisa bayangkan debit air yang mengalir dari atas seharusnya diberi tempat mengalir ke bawah harusnya semakin besar, justru semakin sempit jadi terjadi pembendungan air di jalan tol," lanjutnya.
Penyebab ketiga adalah, aliran sungai Cibenda yang sudah berbeda dari sebelumnya pada 2019. Sebelumnya aliran air di sungai tersebut lurus sehingga alirannya lancar.
"Saat ini lihat adanya belokan belokan yang tajam yang untuk mengalir air ini menjadi penghambat dan menyebabkan genangan. Ini dapat kita pahami akan terjadi pembendungan air di daera jalan tol tersebut yang merupakan area yang rendah," tutupnya.
Sebagai informasi, ruas Jalan Tol Pondok Aren-Serpong sempat terjadi banjir pada 4 Oktober 2022 kemarin. Tepatnya pukul 15.00 WIB, tingkat genangan air di jalan tol berada di ketinggian 53 sm untuk arah Serpong dan 37 km arah Jakarta.
Simak Video "Kemacetan di Tol Jakarta-Tangerang Imbas Banjir"
[Gambas:Video 20detik]
(ada/das)