Kontraktor Janji Perbaiki Rumah Warga yang Rusak Gegara Proyek Kereta Cepat

Kontraktor Janji Perbaiki Rumah Warga yang Rusak Gegara Proyek Kereta Cepat

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 11 Okt 2022 11:30 WIB
Pekerja melakukan proses pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung di KM 5+400 Jati Cempaka, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (1/8/2022). Biaya pembangunan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCKB) membengkak dari rencana awal. Saat ini biaya diperkirakan pembangunan tembus  US$7,9 miliar atau Rp118,5 triliun (asumsi kurs Rp15 ribu per dolar AS).
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Kontraktor proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) menyatakan akan memperbaiki rumah warga Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta yang terdampak pembangunan. Kontraktor dalam hal ini Sinohydro telah melakukan audiensi dengan warga Purwakarta dan akan bertanggungjawab atas kerusakan yang disebabkan oleh proyek KCJB.

"Pihak Sinohydro sudah bertemu dengan warga dan alhamdulillah musyawarah bisa berjalan dengan lancar. KCJB insyaAllah akan selalu komitmen untuk bertanggung jawab terhadap dampak-dampak pembangunan selama proyek KCJB berlangsung," terang Corporate Secretary PT KCIC Rahadian Ratry dalam keterangannya, Selasa (11/10/2022).

Untuk diketahui, pada 7 November 2019 lalu karena curah hujan tinggi, sebanyak 11 rumah penduduk di RW 08 Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur Purwakarta mengalami kerusakan. Karena sudah tidak bisa ditinggali, kontraktor dan masyarakat telah menyepakati kompensasi berupa biaya kontrak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 9 Mei 2021, kesepakatan pemberian kompensasi pada masyarakat diperbaharui. Warga terdampak mendapatkan biaya sebesar Rp 2 juta per bulan untuk biaya kontrak.

Rencana perbaikan rumah warga terdampak pun sudah masuk dalam agenda kontraktor Sinohydro. Rahadian menyebut dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Purwakarta mengenai hal tersebut.

ADVERTISEMENT

"Aspirasi warga menjadi prioritas. Kami akan berupaya memberikan solusi terbaik untuk semua pihak," tuturnya.

Sebelumnya, puluhan warga dari sebelas kepala keluarga melakukan aksi demo dengan memblokade terowongan atau tunnel dua proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di wilayah Kampung Tegalnangklak, Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta. Aksi demo dilakukan untuk menuntut kejelasan pihak pelaksana proyek dan pemerintah akan ganti rugi rumah mereka yang rusak bahkan rata dengan tanah dampak pembangunan kereta cepat.

Yeni, salah satu warga yang terdampak mengatakan dirinya bersama warga lain telah lelah tinggal di kontrakan selama tiga tahun tanpa ada kejelasan penggantian rumah mereka.

"Kami sudah tiga tahun tinggal di kontrakan dan sudah merasa lelah ingin kembali memiliki rumah seperti dulu. Akan tetapi kompensasi atau ganti rugi dari pihak pelaksana pengerjaan proyek KCIC hingga hari ini tak kunjung terealisasi," ujar Yeni seperti dikutip detikJabar.

Yeni bersama warga lain terpaksa tinggal di kontrakan setelah rumah mereka rusak terdampak proyek nasional tersebut.

"Rumah saya sudah rata dengan tanah, dan sampai hari ini kami belum menerima ganti rugi. Untuk itu kami tidak akan meninggalkan lokasi ini sebelum menerima ganti rugi," ungkapnya.

Simak juga video 'Menhub Cek Kesiapan Kereta Cepat Sebelum Dijajal Jokowi dan Xi Jinping':

[Gambas:Video 20detik]



(acd/das)

Hide Ads