Operator jalan tol pelat merah PT Jasa Marga (Persero) bakal melakukan mekanisme subholding dalam mengelola tol Trans Jawa. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.
Kartika mengatakan semua saham tol Trans Jawa akan diberikan dan dikonsolidasi di anak usaha Jasa Marga pengelola tol Trans Jawa. Hal itu sudah banyak dipamerkan ke investor di gelaran SOE International Conference.
"Yang kita tonjolkan di pertemuan investor di hari hari ini pertama ini ada spin-off Trans Jawa Toll Road, di mana Trans Jawa Toll Road akan dikelola sebagai subholding under Jasa Marga," papar pria yang akrab disapa Tiko itu di sela-sela acara yang dihelat di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa (18/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih jauh lagi kemungkinan pemerintah akan menawarkan beberapa investor swasta, khususnya yang berskala internasional untuk masuk dan bekerja sama pada pengelolaan tol Trans Jawa.
"Ini mungkin akan dicarikan investor strategis," sebut Tiko.
PT Jasamarga Transjawa Tollroad (JTT) menjadi anak usaha Jasa Marga yang selama ini mengelola banyak jaringan tol Trans Jawa. PT JTT dibentuk setelah Jasa Marga melakukan spin off divisi regional Jasa Marga Trans Jawa.
Dalam catatan detikcom, Divisi Regional Jasa Marga Trans Jawa yang di-spin ofr sendiri mengelola 13 ruas tol Trans Jawa. Rincinya, dari 13 ruas ini, sebanyak 4 ruas merupakan segmen operasi yang terdiri dari Tol Jakarta-Cikampek, Palimanan-Kanci, Semarang ABC, dan Surabaya-Gempol.
Jakarta-Cikampek (Elevated), Batang-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono-Kediri, Surabaya-Mojokerto, Gempol-Pandaan, Gempol-Pasuruan, dan Pandaan-Malang.
Perusahaan itu juga punya rencana untuk memperkuat struktur permodalan dengan melakukan initial public offering atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ditargetkan pada kuartal I 2023 hal itu bisa terlaksana.
(zlf/zlf)