Daftar Tol Atas Laut RI, dari yang Sudah Beroperasi Sampai yang Baru Wacana

Daftar Tol Atas Laut RI, dari yang Sudah Beroperasi Sampai yang Baru Wacana

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 26 Okt 2022 14:36 WIB
Tol Semarang-Demak Seksi 2 sepanjang 16,31 kilometer (km) yakni telah mencapai progres 97,82% ditargetkan beroperasi akhir tahun.
Foto: Dok. Badan Pengatur Jalan Tol dan PT PP Semarang Demak
Jakarta -

Pembangunan Tol di atas laut terus dikembangkan pemerintah melalui Badan Pengaturan Jalan Tol (BPJT). Kondisi ini sehubungan dengan Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang wilayahnya tersebar dan berbatasan langsung dengan lautan.

Pembangunan jalan tol atas laut ini tidak hanya diharapkan mampu mempermudah jalur transportasi antar pulau, tetapi juga membantu meningkatkan integrasi ekonomi dan mengurai kemacetan di sektor lalu lintas darat.

Berikut daftar tol atas laut yang baru direncanakan hingga telah beroperasi di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Tol Bali Mandara

Tol Bali-Mandara adalah jalan tol atas laut pertama di Indonesia, serta satu-satunya tol yang beroperasi di Bali saat ini, sejak diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 23 September 2013 lalu. Tol ini juga menjadi salah satu tol atas air terpanjang di dunia.

ADVERTISEMENT

Jalan Tol ini memiliki pemandangan laut cukup indah, didesain dengan menjaga estetika, keindahan arsitekturnya, dan ornamen budaya khas Bali. Nama Mandara sendiri diberikan Presiden SBY yang memiliki arti aman, tentram dan sejahtera.

Menurut catatan detikcom di tahun 2018, hampir 100% strukturnya merupakan jalan layang yang membentang di atas laut dengan panjang 12,7 km. Jalan tol Bali Mandara menghubungkan antara Benoa, Ngurah Rai Tuban, dan Nusa Dua. Jalan tol ini tak hanya bisa dilalui mobil atau kendaraan roda empat tetapi juga sepeda motor.

2. Tol Semarang-Demak

Tahun ini, ada satu proyek tol laut yang tengah digenjot pemerintah yaitu Tol Semarang-Demak. Secara keseluruhan, tol ini memiliki panjang 26,7 km, namun dalam pembangunannya dibagi menjadi 2 seksi, Seksi 1 (Semarang-Sayung) sepanjang 10,69 km dan Seksi 2 (Sayung-Demak) sepanjang 16,31 km. Seksi 2 inilah yang ditargetkan rampung akhir tahun.

Dilansir melalui laman BPJT, Rabu (25/10/2022), jalan ini ditargetkan rampung pada November 2022 dan beroperasi di akhir tahun ini dalam mendukung libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Tol ini akan menjadi kunci penting dalam mengurai kemacetan di Jalan Nasional Pantura sampai ke Demak.

Jalan Tol Semarang-Demak dikenal sebagai jalan tol atas laut yang terintegrasi dengan Tanggul Laut Kota Semarang. Selain itu juga berfungsi untuk penahan banjir rob, serta mengatasi banjir dan genangan air yang selama ini menjadi permasalahan ibu kota Provinsi Jawa Tengah.

Lihat juga video 'Ini Jalan Tol yang Bakal Pakai Sistem Bayar Pakai HP':

[Gambas:Video 20detik]



Lanjut ke halaman berikutnya

3. Jalan Tol Jembatan Balikpapan-Penajam Paser Utara

Tol atas laut sepanjang 7,35 km akan dibangun untuk menghubungkan Balikpapan dan Penajam di Kalimantan Timur. Nantinya, tol ini akan menjadi salah satu akses penting menuju ibu kota negara di Kalimantan Timur.

Menurut catatan detikcom, apabila telah beroperasi, tol ini ditaksir mampu menghadirkan alternatif yang lebih murah dan lebih cepat dibanding menggunakan kapa feri, yaitu sekitar 10 hingga 15 menit.

Proyek ini secara resmi diinisiasi oleh PT Waskita Toll Road, PT KBK, Pemerintah Kalimantan Timur, Perumda Benuo Taka Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Pemerintah Daerah Balikpapan.

Terpantau melalui laman resmi BPJT, per 22 Agustus 2022 proyek ini sedang dalam proses tender dengan nilai investasi sebesar Rp 15,53 triliun.

4. Tol Bekasi-Banten

Pada 2019 silam sempat beredar kabar soal akan dibangunnya Tol Bekasi-Banten. Wacana pembangunan tol atas laut tersebut muncul dari rencana Pembangunan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara (PTPIN) atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Tahap II.

Mengutip data KPPIP, fase ini adalah bagian dari pengembangan jangka panjang di sisi timur teluk Jakarta tersebut. Caranya dilakukan dengan menutup bagian dari teluk untuk mengantisipasi jika penurunan muka tanah di Jakarta bagian timur tidak dapat dihentikan. Dalam pelaksanaannya, akan disediakan bagian tanggul timur dengan jalan tol akses menuju Bekasi untuk mengurangi dampak atas penutupan ini

Menurut catatan detikcom di 2019, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi mengatakan tol akan menghubungkan Bekasi sampai ke Banten. Rencana pembangunan tol sekaligus tanggul laut ini masih dalam kajian. Jika disetujui maka bisa direalisasikan.

Namun tidak lama berselang, pihak BPJT menyebut bahwa mereka belum menerima usulan tersebut secara langsung. Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pun mengatakan hal serupa, di mana belum ada pembahasan di BPJT dan Bina Marga. Dan hingga saat ini, belum ada kabar lebih lanjut mengenai wacana tersebut.


Hide Ads