Sebanyak 300 kelompok bisnis meminta Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden turun tangan dalam ratifikasi perjanjian tentatif nasional antara serikat pekerja kereta dan kereta barang AS.
Dalam sebuah surat yang dikirim ke presiden pada Kamis, asosiasi ritel, manufaktur, dan truk bersama-sama meminta untuk memastikan agar perjanjian tentatif itu diratifikasi.
Kelompok bisnis itu termasuk American Trucking Associations, American Farm Bureau Federation, American Fuel & Petrochemical Manufacturers, dan National Retail Federation.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sangat penting bahwa kontrak-kontrak tersebut sekarang diratifikasi, karena penutupan kereta api akan berdampak signifikan pada ekonomi AS dan mengarah pada tekanan inflasi," bunyi surat tersebut dikutip dari CNN, Jumat (28/10/2022).
Baca juga: Jaringan Kereta Api AS Terancam Lumpuh! |
Pada Rabu, Brotherhood of Railroad Signalmen menolak perjanjian menolak perjanjian tentatif. Awal bulan ini, serikat pekerja api lainnya, BMWED juga memilih tidak meratifikasi kesepakatan tersebut.
"Ada kekhawatiran bahwa orang lain mungkin mengikuti. Jika itu masalahnya, kita bisa menyaksikan pemogokan yang akan mematikan seluruh sistem kereta api barang," tulis kelompok bisnis tersebut.
Kelompok bisnis ini percaya, intervensi Joe Biden mendorong serikat pekerja untuk memilih ratifikasi. Hal itu sama seperti ketika ia menekankan perlunya mencapai kesepakatan untuk menghindari pemogokan kereta barang AS secara nasional yang membuat rantai pasok dan ekonomi AS terhenti.
Sebanyak enam serikat pekerja telah meratifikasi kesepakatan, dua menolak dan empat tidak memberikan suara. Itu termasuk dua serikat insinyur dan konduktor terbesar BLET dan SMART-TD. Pemungutan suara sendiri akan diadakan pada November mendatang.
(acd/ara)