Deretan Temuan 'Harta Karun' di Proyek MRT Jakarta: Jalur Trem-Artefak Keramik

Deretan Temuan 'Harta Karun' di Proyek MRT Jakarta: Jalur Trem-Artefak Keramik

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 16 Nov 2022 16:24 WIB
Arkeolog memeriksa temuan rel trem di Harmoni, Jakarta, Rabu (16/11/2022). Temuan rel ini berada di proyek MRT Jakarta Fase 2 CP202.
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Proyek pembangunan MRT Jakarta Fase 2 menyita perhatian. Pasalnya banyak sekali penemuan 'harta karun' bersejarah di proyek pembangunan MRT dari Bundaran HI ke Kota Tua.

Mulai dari penemuan jalur trem hingga berbagai artefak banyak sekali bertebaran di proyek MRT Jakarta. Paling baru ada temuan jalur trem di sekitar kawasan Harmoni, Jakarta Pusat.

Menurut salah satu anggota tim arkeolog yang menangani temuan di proyek MRT Fase II Charunia Arni Listya D memang wajar ditemukan banyak sekali 'harta karun' di sekitar proyek MRT Jakarta. Hal itu terjadi karena lokasi proyek berdekatan dengan pusat kota Batavia alias Jakarta tempo dulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sekitar Glodok dan Kota Tua yang masuk ke dalam paket pengerjaan MRT CP 203 misalnya, menurut arkeolog yang akrab disapa Lisa itu, kawasan Glodok dan Kota Tua berdekatan dengan pusat niaga, pusat pemerintahan, hingga pusat pemukiman Batavia.

"Di 203 (sekitar Glodok dan Kota Tua) itu kan awalnya pusat pemerintahan dan pusat bisnis, di pinggirnya juga pemukiman orang Batavia. Makanya di situ banyak artefak lepas," ungkap Lisa ditemui di lokasi temuan trem kuno di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Rabu (16/11/2022).

ADVERTISEMENT

Makin dekat ke Harmoni, menurutnya di zaman dahulu menjadi jalan utama penghubung kawasan utara Jakarta dengan kawasan selatan.

"Kalau di sini (sekitar jalan Hayam Wuruk) itu memang jalan raya, jalan yang digunakan untuk hubungkan utara ke selatan," jelas Lisa.

Lantas apa saja temuan 'harta karun' di proyek MRT Jakarta?

Artefak Keramik
Artefak-artefak kecil ditemukan sejak akhir 2020 di proyek Fase 2 MRT Jakarta dan baru dipamerkan pada bulan Mei yang lalu. Beragam benda bersejarah itu diperkirakan berasal dari abad 18-20 Masehi.

Diketahui, ada 25 objek yang diduga merupakan benda bersejarah maupun cagar budaya yang telah ditemukan. Beragam artefak itu pun kini dipajang di ruang galeri 'visitor center' yang telah dibangun oleh pihak MRT Jakarta.

Sejumlah artefak atau bangunan bersejarah tersebut ditemukan di 14 titik penggalian yang berada di kawasan pembangunan MRT Fase 2A mulai dari kawasan bawah tanah Jalan MH Thamrin serta sebagian Jalan Medan Merdeka Barat.

Ada berbagai artefak yang ditemukan di area pembangunan MRT Jakarta Fase 2A tersebut, mulai dari fragmen keramik China, peluru, botol tembikar, gigi bovidae atau hewan pemamah biak seperti kerbau dan bison, hingga fragmen keramik Eropa.

Jembatan dan Saluran Air Batavia
struktur saluran air dan juga jembatan kuno zaman Kota Tua Batavia. Harta karun ini ditemukan pada akhir 2021 dan baru diperkenalkan ke publik kemarin.

Diketahui saluran air kuno yang ditemukan dulunya merupakan sistem pasokan air bersih Kota Batavia alias waterleiding pada abad 18. Saluran itu mengalirkan air bersih melalui kolam air atau waterplaat sampai menuju Kastil Batavia yang sekarang menjadi Area Museum Fatahilah.

Sementara itu, untuk temuan struktur jembatan kuno Glodok diketahui pernah dipakai untuk media penyeberangan kanal Kali Besar yang sekarang menjadi Jl. Pancoran dan Jl. Pinangsia Raya. Hal ini diketahui berdasarkan peta lama Batavia.

Jalur Trem
Pertama kali jalur trem ditemukan di kawasan Glodok pada pertengahan 2021 yang lalu. Jaringan trem yang ditemukan cukup panjang, sekitar 400-an meter yang melintang dari kawasan Glodok menuju Museum Bank Mandiri di kawasan Kota Tua.

Kini jalur trem baru ditemukan lagi di sekitar Harmoni, diperkirakan jalur trem temuan baru ini melintang dari Harmoni ke Mangga Besar dengan panjang 1,4 kilometer.

Dua penemuan jalur trem ini disebut merupakan satu jaringan trem dengan rute dari Kota Tua menuju Harmoni. Diperkirakan rel-rel dari jalur trem yang ditemukan sudah diproduksi sejak tahun 1930. Namun, jalurnya sudah ada sejak akhir 1860-an.




(hal/zlf)

Hide Ads