Menurut Budi Karya, kereta ini menunjukkan jika pembangunan bukan hanya terjadi di Jawa dan Sumatera. Namun, pembangunan merata di berbagai daerah.
"Ini dicanangkan Pak Presiden agar jangan hanya di Jawa dan Sumatera tapi konsep Indonesia sentris itu dilakukan. Bukti nyata bahwa kereta bukan di Jawa saja tapi juga Sulawesi," ujar Budi Karya.
Lebih lanjut, Budi Karya, dalam peluncuran ini ia fokus meningkatkan kesadaran masyarakat akan hadirnya Kereta Sulawesi dan sektor wisata. Tambahnya, kereta ini sendiri masih digratiskan hingga Desember.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahap pertama ini adalah soft launching kita lebih banyak upaya untuk meningkatkan awareness Kereta Sulawesi dan wisata Rammang-rammang. Kita gratis sampai Desember," ujarnya.
Sebagai informasi, kereta ini melintasi sembilan stasiun yakni Maros, Rammang-rammang, Pangkajene, Labakkang, Ma'rang, Mandalle, Tenete Rilau, Barru, dan Garongkong
Lebih lanjut, Budi Karya mengatakan, Kereta Makassar-Parepare ini akan rampung seluruhnya pada 2026. Dia menjelaskan, untuk pekerjaan menuju Makassar terkendala pembebasan lahan.
"Yang ke Makassar kan ada pembebasan tanah yang masih. Jadi kita mungkin akan laksanakan 2024, yang penting ini beroperasi dulu, kalau kita paksakan di sana, anggaran kita nggak cukup, lebih baik konsentrasi di sini, yang Parepare juga begitu," terangnya.
![]() |
Sementara, untuk pekerjaan yang menuju ke Parepare menghadapi tantangan berupa wilayah yang berbukit. Rencananya, untuk menembus jalur tersebut akan menggunakan jalur layang. "Fly over," kata Budi Karya merespons pertanyaan awak media.
Budi Karya melanjutkan, Kereta Makassar-Parepare ditargetkan rampung 2026 di mana sisa pekerjaan akan dikerjakan secara bersama-sama.
"Kita targetkan 2026. Parepare sama ke Makassar kita kerjakan sama-sama. Dengan ini menjadi KPBU bisa ditunjukkan bahwa kereta Makassar-Parepare ini produktif ada wisata, penumpang, barang," ujarnya.
(acd/ara)