Hasil Polling: Argo Parahyangan Jangan Disuntik Mati Dulu Ya!

Hasil Polling: Argo Parahyangan Jangan Disuntik Mati Dulu Ya!

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 07 Des 2022 10:00 WIB
KA Argo Parahyangan
Foto: Istimewa
Jakarta -

Rencana 'suntik mati' alias penyetopan operasi KA Argo Parahyangan berembus di tengah masyarakat seiring dengan persiapan operasi kereta cepat Jakarta-Bandung. Bahkan, Menteri BUMN dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Senin (5/12/2022) menyarankan KA Argo Parahyangan menjadi kereta barang saja.

"Yang namanya kereta kan bisa juga jadi kereta barang. Karena Indonesia ini nggak punya yang namanya kereta barang. Nah untuk penumpangnya bisa juga dengan kereta cepat," kata Erick.

Perlu diketahui Argo Parahyangan sendiri adalah kereta dengan rute Jakarta-Bandung. Kereta Argo Parahyangan berangkat dari Stasiun Gambir di Jakarta Pusat dan tujuan akhirnya berada persis di tengah kota Bandung, tepatnya di Stasiun Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan catatan detikcom, KA Argo Parahyangan kelas Eksekutif, tarifnya adalah Rp 135.0000, sementara untuk kelas Ekonomi tarifnya adalah Rp 95.000.

Penumpang juga punya pilihan kereta lainnya yakni Argo Parahyangan Excellence yang diluncurkan dan mulai beroperasi sejak 1 Oktober 2019. Tarif yang dikenakan pada penumpang adalah Rp 150.000 untuk kelas eksekutif dan Rp 110.000 untuk kelas premium.

ADVERTISEMENT

Adapun jarak tempuh KA Argo Parahyangan dari Jakarta ke Bandung kurang lebih 173 km yang dapat ditempuh dalam waktu rata-rata 2-3 jam.

Sementara itu, untuk kereta cepat Jakarta-Bandung harga tiketnya kira-kira Rp 125.000 untuk jarak dekat dan Rp 250.000 untuk tarif jarak jauh. Jarak terjauhnya akan menghubungkan Stasiun Halim di Jakarta hingga ke Stasiun Tegalluar di Kabupaten Bandung. Waktu tempuhnya cuma sekitar 30 menitan saja.

Nah bagi yang mau ke pusat kota Bandung, akan disediakan kereta feeder dari Stasiun Padalarang, letaknya sebelum Stasiun Tegalluar. Nah dari situ akan ditempuh lagi perjalanan sekitar 15-20 menit untuk sampai ke tengah kota Bandung, tepatnya di Stasiun Bandung.

Tentunya, masyarakat harus menambah ongkos lagi untuk naik kereta feeder kereta cepat ke Stasiun Bandung dari Stasiun Padalarang. Hingga kini belum ada rilisan harga dari PT KAI untuk layanan kereta feeder.

Cuma menurut Staf Menteri BUMN Arya Sinulingga kemungkinan untuk tarifnya dari Jakarta ke pusat Kota Bandung naik kereta cepat plus feeder bila ditotal-total menjadi sekitar Rp 250.000-300.000. Sementara waktu tempuhnya paling lama sekitar 1 jam.

"Jadi silahkan saja dipertimbangkan ya. Coba kita lihat mana lebih kita pilih, yang Rp 150.000-170.000 tiga jam. Dengan yang Rp 250.000-300.000 tapi satu jam. Coba bandingkan seperti itu, bagi orang-orang kelas menengah atas," kata Arya.

detikcom sendiri baru saja melakukan polling kepada para pembaca lebih memilih Argo Parahyangan atau Kereta Cepat untuk melakukan perjalanan Jakarta-Bandung dengan melihat perbandingan harga dan waktu tempuh di atas.

Hasilnya mayoritas masyarakat masih memilih Argo Parahyangan sebagai andalan untuk melakukan perjalanan dari Jakarta ke Bandung. Dari 35 komentar polling yang memilih Kereta Cepat cuma 7 orang, mayoritas sisanya masih ingin naik Argo Parahyangan.

Apa kata para pembaca?Buka halaman selanjutnya.

Hari Murhadi salah satu yang memilih tetap menggunakan Argo Parahyangan menyatakan kereta tersebut lebih murah dan efisien karena bisa langsung ke tengah Kota Bandung. Hari menitip pesan jangan sampai kereta Argo Parahyangan yang reguler dan murah disuntik mati.

"Gpp pake Argo Parahyangan lebih murah namun langsung ke tengah kota Bandung. Silakan saja yg mau naik Kereta Api Cepat tapi jangan menutup akses orang mau membeli tiket murah kereta Reguler. Itu baru Fair," kata Hari Murhadi.

Sementara Efendi menyatakan masih memilih Argo Parahyangan karena murah, mudah, dan nyaman. Dia menyatakan Kereta Cepat cukup ribet untuk digunakan karena harus transit terlebih dahulu untuk ke pusat kota Bandung.

"Pilih argo parahyangan aja. Murah dan mudah dan nyaman. Kereta cepat mahal dan ribet pindah2 transit jd pasti bkl ga dpt nyamannya," ungkap Efendi.

Di sisi lain, Ibnu Padma mengaku memilih Kereta Cepat dibandingkan Argo Parahyangan. Dirinya menyoroti fleksibilitas ketersediaan Kereta Cepat yang kemungkinan tiap 30 menit atau 1 jam pasti ada.

Sementara Argo Parahyangan sangat terbatas ketersediannya. Menurut pengalamannya naik Argo Parahyangan harus bersiap saling berebut tiket dengan penumpang lainnya karena ketersediaannya sedikit.

"Pilihan di Kereta Cepat, karena pastinya waktu pemberangkatan lebih banyak daripada argo Parahyangan, yg hanya 4x pemberangkatan tidak tidak flexible, sedangkan kereta cepat bisa 1 jam sekali atau bahkan 30 menit sekali ada kereta nya. Jadi itu yang membuat kereta cepat jadi pilihan. Jadi ga bakal rebutan lah kalau pas pulang di hari minggu, yg skrg jadi rebutan klo balik hari minggu," kata Ibnu Padma.

Kemudian, Widianto yang juga memilih Kereta Cepat menyatakan akan ada efisiensi waktu yang sangat baik untuk perjalanan Jakarta ke Bandung dengan kereta cepat.

Dia membandingkan kereta cepat plus feeder-nya hanya memakan waktu sekitar 1 jam untuk mencapai Bandung dari Jakarta. Tapi, dengan Argo Parahyangan meskipun tak mesti transit waktu tempuhnya sampai 3 jam. Menurutnya, hemat waktu 2 jam sangat berguna.

"Efisiensi Waktu. Dari Timur Jakarta ke Timur Bandung. Ke pusat Bandung pun, tinggal turun di Padalarang, dan tambah waktu 30 menit jadi 1 Jam. Hemat waktu sampai 2 Jam lebih. 2 Jam lebih bisa digunakan untuk keperluan lain2. Harapannya ada tambahan kereta feeder lain selain kereta yg sudah ada. kalau bisa kereta tersebut kereta listrik," papar Widianto.


Hide Ads