Jakarta -
Viral di media sosial salah satu sisi dinding di Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat ambruk karena tertiup angin.
Berdasarkan video yang beredar, dinarasikan plafon yang berada di lantai dua bandara tersebut ambruk. Material reruntuhan bangunan tersebut, terlihat berserakan di bawah lantai dalam video yang beredar. Bahkan dalam video tersebut juga pengunggah menampilkan sebuah material reruntuhan yang masih tersapu angin.
"Lagi badai. Plafon Bandara Kertajati ambruk," demikian kata pengunggah dalam video viral itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, VP of Commercial dan Technical PT BIJB Kertajati Ari Widodo pun membenarkan kejadian ambruknya dinding bandara yang viral di media sosial. Menurut penuturannya, kejadian itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB pada Sabtu 17 Desember kemarin.
"Ya benar, tapi itu dinding ya bukan plafon," ujar Ari dikutip dari detikJabar, Minggu (18/12/2022).
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sebab, area tersebut jarang ada orang yang berlalu-lalang.
"Tidak ada (korban jiwa dan luka-luka). Daerah situ (lantai 2) itu kosong sebenarnya, tidak terlalu banyak lalu-lalang orang," kata Ari.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
Kronologis Dinding Ambruk
Ari menjelaskan, kejadian dinding ambruk terjadi pada saat hujan lebat disertai angin kencang menerjang wilayah Kertajati. Dinding itu ambruk karena kecepatan angin yang terlalu kencang.
"Jadi begini, pada hari ini itu terjadi angin badai di sekitar kawasan bandara dengan kecepatan angin 58 knot. Sehingga, dinding-dinding yang terbuat dari gypsum itu ambruk, bisa dikatakan jebol lah karena kecepatan anginnya luar biasa tadi," ujar Ari.
Executive General Manager Bandara Internasional Kertajati Nuril Huda menambahkan dinding yang ambruk terbuat hanya dari material sekat gypsum. Area tersebut memang digunakan hanya untuk sementara dan akan dijadikan mushalla.
"Jadi, sekat tersebut struktur materialnya berbeda. Yang lainnya struktur facade kaca keseluruhannya tidak terjadi masalah apa-apa saat hujan badai yang terjadi. Area yang terdampak hujan badai sudah dibersihkan dan ditangani oleh tim Bandara Internasional Kertajati," papar Nuril Huda dalam unggahan di akun Instagram resmi @kertajati_airport.
Di sisi lain, Nuril Huda menyampaikan menurut laporan BMKG, kecepatan angin saat hujan terjadi mencapai 58 knot atau sekitar 107 km per jam. "Itu merupakan kecepatan angin terbesar yang pernah ada di sekitar Bandara Kertajati," sebutnya.
Nuril Huda juga menyampaikan insiden dinding ambruk ini sudah ditangani dan dibereskan. Selain itu, dia mengatakan kejadian ini tidak menimbulkan gangguan ke operasional Bandara Kertajati.
"Untuk fasilitas lainnya, baik di sisi udara seperti ruang tunggu, apron, runway, dan lain-lain dalam keadaan baik. Dan di sisi darat, seperti check in counter dan fasilitas lainnya juga berkeadaan baik," tutup Nuril Huda.