Sodetan Ciliwung
Proyek sodetan Ciliwung juga jadi sorotan Jokowi, pasalnya proyek ini tak kunjung selesai pembangunannya. Sodetan Ciliwung mulai dikerjakan tahun 2013, proyek itu digagas oleh Jokowi waktu masih menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Kala itu, proyek Sodetan menjadi hasil konkrit dari rapat darurat yang dilakukan Jokowi dengan Presiden yang kala itu dijabat Susilo Bambang Yudhoyono. Kedua pihak melakukan rapat di posko penampungan banjir GOR Otista Jakarta Timur pada awal tahun 2013.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sodetan Ciliwung sendiri berfungsi untuk mengalirkan air dari Sungai Ciliwung menuju kanal Banjir Kanal Timur (BKT). Ketika Sungai Ciliwung mulai meluap, air akan teralirkan dengan debit yang cukup besar ke BKT.
Diperkirakan Sodetan Ciliwung akan mengurangi debit air di Sungai Ciliwung dengan mengalirkan air sebesar 60 meter kubik per detik ke BKT. Apalagi saat Sungai Ciliwung sudah tidak lagi mampu menampung debit air pada perkiraan debit banjir 25 tahunan yang bisa mencapai puncaknya sebesar 508 meter kubik per detik.
Proyek itu berjalan mulai tahun 2013, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR jadi penanggung jawab proyek, sementara Pemprov DKI Jakarta diminta untuk membebaskan lahan. Namun, proyek itu malah mandek pengerjaannya tahun 2015 karena pembebasan lahan. Padahal, Jokowi menargetkan proyek itu selesai di tahun 2015.
Semenjak saat itu proyek jalan di tempat, usaha pembebasan lahan untuk proyek sodetan juga makin tak jelas juntrungannya. Sampai baru pada tahun 2020, ketika banjir besar melanda Jakarta di tahun baru, pembebasan lahan proyek sodetan jadi prioritas.
Akhirnya, proyek pun berjalan kembali di 2021. Proyek sodetan Ciliwung yang akan dilanjutkan adalah sepanjang 549 meter saja, meneruskan pengerjaan yang sudah berjalan hingga tahun 2015. Sementara itu total panjang sodetan sendiri mencapai 1,26 kilometer.
Pembangunan sodetan Sungai Ciliwung dilaksanakan oleh kontraktor PT. Wijaya Karya- PT. Jaya Konstruksi, KSO dan konsultan supervisi PT. Virama-Supra-TAA, KSO dengan masa pelaksanaan Agustus 2021-Agustus 2023. Alokasi anggaran untuk konstruksi sodetan dan galian alur untuk menambah kapasitas tampung sungai Cipinang BKT sebesar Rp 683,9 miliar.
Hingga awal Desember ini, Kementerian PUPR menyatakan proyek ini secara total sudah berjalan sebanyak 62% pengerjaannya. Jokowi sendiri menargetkan Sodetan Ciliwung bisa selesai di bulan Maret 2023.
(hal/eds)