Gibran Dicolek Bupati Lumajang, Mau Lobi Jalan Tol Sambil Ngopi

Gibran Dicolek Bupati Lumajang, Mau Lobi Jalan Tol Sambil Ngopi

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 06 Jan 2023 16:03 WIB
Proyek pembangunan jalan Tol Cimanggis-Cibitung terus dikebut. Ruas tol sepanjang 26,18 km adalah bagian dari jaringan tol lingkar luar Jakarta (JORR) II.
Ilustrasi Pembangunan Tol (Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta -

Proyek jalan jalan tol lingkar luar timur-selatan di Kota Solo jadi sorotan. Pasalnya, proyek ini belum mendapat restu dari tiga bupati yang wilayahnya terdampak, yaitu Sukoharjo, Klaten, dan Karanganyar.

Di tengah ramainya pembahasan soal penolakan proyek tol tersebut, Bupati Lumajang Thoriqul Haq tiba-tiba mencolek Wali Kota Solo Gibran Rakabuming di Twitter. Pria yang akrab disapa Cak Thoriq itu meminta Gibran untuk mengalihkan jalan tol itu ke arah Lumajang saja daripada mendapatkan penolakan di Sukoharjo hingga Karanganyar.

Cak Thoriq juga menyebutkan pengembangan jalan tol ke Lumajang telah mendapat payung hukum di Perpres No. 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan-Kawasan Bromo-Tengger-Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"MAS GIBRAN @gibran_tweet, jalan TOL-nya kasih ke LUMAJANG aja. NGGAK RIBET, semua setuju, nggak ada yang nolak, apalagi udah ada PERPRES 80/2019. Pak Presiden udah tanda tangan. Apa perlu aku telpon, atau kita ketemu juga boleh, sambil ngopi," cuit Thoriq lewat akun pribadinya @thoriqul_haq, dilihat Jumat (5/1/2023).

Di sisi lain, Gibran sendiri mengatakan akan berkonsultasi dengan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR terkait jalan tol lingkar Solo yang mendapatkan penolakan itu. Sebetulnya sampai sekarang jalan tol tersebut belum dibangun, melainkan baru masuk tahap studi kelayakan.

ADVERTISEMENT

"Dibicarakan dulu sama Bina Marga," kata Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, seperti dilansir detikJateng.

Gibran juga menuturkan ada urgensi pembangunan jalan tol lingkar Solo itu. Sebab, awal dia menjabat Wali Kota, Dinas Perhubungan (Dishub) Solo sudah meramalkan lalu lintas di Kota Solo bakal padat.

"Pak Hari (mantan Kepala Dishub Solo) sudah memaparkan kapan, berapa tahun lagi, tahun berapa traffic di Solo akan stuck. Wis bukan padat merayap lagi, tapi stuck," kata Gibran.

Dari perhitungan itu, sejumlah langkah dilakukan Pemkot Solo untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas. Salah satunya dengan rencana jalan tol di luar Kota Solo.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Solusi lain yang akan dilakukan Pemkot Solo adalah dengan membangun flyover, pelebaran jalan, hingga menyiapkan moda transportasi umum yang representatif seperti saat ini ada feeder dan BST.

"Kita memutuskan sesuatu berdasarkan kajian. Jalan lingkar ini salah satu solusi, selain flyover, pelebaran jalan, dan elevated rel," ujarnya.

Gibran menilai jika kajian ini tidak segera ditindaklanjuti, maka hanya akan menjadi dokumen yang tidak pernah direalisasikan. Padahal, ancaman kepadatan lalu lintas akan menghantui Kota Solo dalam beberapa waktu ke depan.

"Ini kota kecil, tapi padate ra (padatnya tidak) umum. Nek ra (kalau tidak) ditindaklanjuti, akan ngene-ngene (begini-begini) terus, dan ujung-ujungnya stuck. Stuck kuwi ora iso mlaku lho, meh mlaku piye? (Stuck itu tidak bisa jalan, mau jalan bagaimana)," ucapnya.


Hide Ads