Bandara Bali Utara Ditolak Megawati Sampai Ngamuk, Kemenhub Lebih Pilih Ini

Bandara Bali Utara Ditolak Megawati Sampai Ngamuk, Kemenhub Lebih Pilih Ini

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 18 Jan 2023 15:51 WIB
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati,
Foto: Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati (Dok Kemenhub)
Jakarta -

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) buka suara soal rencana pembangunan Bandara Bali Utara di Buleleng. Pihaknya lebih mendorong agar semua infrastruktur transportasi yang ada di Bali dikembangkan, dibandingkan membangun bandara baru.

Hal itu dikatakan Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati. Sebelumnya rencana pembangunan Bandara Bali Utara juga mendapat penolakan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Kita melihat lebih baik mengintegrasikan semua dan mengembangkan semua infrastruktur transportasi yang ada (di Bali) dibandingkan membangun bandara baru untuk saat ini," kata Adita kepada wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (18/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenhub melihat kapasitas Bandara Ngurah Rai yang ada di Bali sekarang masih bisa ditingkatkan. Rencananya tahun ini kapasitas bandara itu ditingkatkan menjadi 35 juta penumpang/tahun atau tiga kali lipat dari kapasitas saat ini.

Saat ditanya apakah pembangunan Bandara Bali Utara otomatis tidak akan dilanjutkan, Adita hanya menyebut saat ini pembangunan tersebut tidak menjadi fokus pemerintah. Pasalnya proyek itu juga telah dicoret dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).

ADVERTISEMENT

Pemerintah lebih pilih fokus mengembangkan Bandara Ngurah Rai. Dengan adanya rencana maskapai Emirates dengan pesawat Wide Body Airbus A380 pada pertengahan 2023, dinilai perlu ditingkatkan kapasitas perpanjangan runway, serta pengembangan terminal maupun apron.

"Karena tidak ada di PSN, ya kami tentu akan lebih fokus dulu untuk bangun pengembangan Ngurah Rai yang ada. AP (Angkasa Pura) 1 juga sudah confirm akan melakukan peningkatan kapasitas, ya kita optimalkan yang ada dulu," tuturnya.

Terkait rencana pembangunan Bandara Bali Utara yang dikabarkan masih dilanjutkan PT BIBU, Adita meminta hal itu dikonfirmasi langsung kepada pihak yang bersangkutan. "Yang jelas kalau dari Kemenhub seperti itu," tambahnya.

Lihat juga video 'Amarah Plt Dirjen Imigrasi ke Bank di Gerai VoA Saat Sidak Bandara Bali':

[Gambas:Video 20detik]



Megawati ngamuk soal Bandara Bali Utara di halaman berikutnya.

Megawati Ngamuk soal Pembangunan Bandara Bali Utara

Megawati ngamuk dengan adanya rencana pembangunan Bandara Bali Utara. Dia mengatakan bandara tersebut hanya akan bikin sumpek dan tidak memberikan banyak efek ekonomi ke masyarakat.

"Saya bilang keluarga besar saya di Buleleng. Mau dibikinin lapangan terbang, ngamuk saya dan saya panggil Pak Koster. Enak saja aku bilang hanya untuk ngubungin pariwisata, enggak," kata Megawati saat mengunjungi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali, Senin (16/1/2023).

Megawati menyebut Wishnutama Kusubandio saat masih menjabat Menparekraf sempat datang ke rumahnya dan membujuk dirinya terkait Bandara Bali Utara tersebut. Dia pun mengaku tetap kekeuh menolak.

"Saya bilang sama Pram, tolong banget ini atas nama warga Bali aku bilang jangan mikirin diri sendiri, Pulau Bali ini seupret tahu nggak. Penduduknya hanya berapa, terus yang mau didatangkan ke sini hanya investor doang. Saya mau rakyat Bali saya juga ada yang bisa menjadi pengusaha dan lain sebagainya dong," katanya.

Karena itu, Megawati memberikan alternatif jika Bandara Bali Utara tidak jadi dibangun. Ia mengusulkan kepada pemerintah agar lebih fokus pada pemanfaatan bandara di Banyuwangi dan Surabaya ketimbang membangun bandara baru di Bali.

"Bisa dibikin segitiga. Saya ini pernah Presiden. Namanya Ngurah Rai Bali terus ke Banyuwangi, terus Surabaya dan dibikin triangle. Ini kan memberikan kesempatan untuk di tiga tempat. Dari Surabaya dia (wisatawan) nginep lalu dari Banyuwangi hanya nyeberang dan ini bisa terus," paparnya.


Hide Ads