Proyeknya Tersendat, Bandara Bali Utara Pernah Ditinggal Investor

Proyeknya Tersendat, Bandara Bali Utara Pernah Ditinggal Investor

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 19 Jan 2023 16:59 WIB
Ilustrasi Bandara Bali Utara
Foto: Dok. Pribadi

Proyek Bandara Bali Utara sendiri diklaim sudah masuk rencana pemerintah di berbagai kementerian. Iwan menjelaskan proyeknya sudah masuk dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Bappenas sejak tahun 2015-2019, dan di tahun 2020-2024 juga kembali masuk RPJMN.

Bandara ini juga sudah masuk Rencana Induk Bandar Udara yang sudah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Perhubungan RI No. 166/2019 Tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional di tahun 2019. Iwan menjelaskan sampai saat ini pihaknya masih menunggu penlok turun.

"Sekarang bolanya di Kemenhub, kalau penlok keluar langsung jalan kita proyeknya," ujar Iwan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sambil menunggu penlok keluar dari Kemenhub, Iwan menyatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepala Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa untuk mengeluarkan surat penetapan KPBU kepada PT BIBU Panji Sakti untuk menggarap Bandara Internasional Bali Utara.

"Bappenas itu minta kita loncat lebih awal, tanpa ada penlok kita langsung dapat penetapan KPBU. Nah itu sudah dikeluarkan surat oleh Bappenas bahwa usulan KPBU itu sudah ada, kita tinggal tunggu balasan dari Kemenhub. Surat itu meminta kita menyiapkan segala hal soal KPBU itu, setelah KPBU selesai diharapkan penlok turun," Ungkap Iwan.

ADVERTISEMENT

Setelah penlok turun, Iwan menyatakan pihaknya akan langsung melakukan groundbreaking, bila perlu akan mengundang Presiden Joko Widodo. Setelah groundbreaking pihaknya akan membuat detailed engineering design (DED) selama 2-3 bulan. Baru lah konstruksi bisa dikebut. Apabila penlok turun tahun ini, 3 tahun ke depan bandara akan selesai pembangunannya atau persisnya tahun 2026.

"Setelah groundbreaking, habis itu kita butuh waktu 2-3 bulan untuk detail engineering design. Konsep desain awal kita masukkan secara detil, tiang pancang berapa, pasirnya berapa," ungkap Iwan.

Di tahun 2026, targetnya Bandara Bali Utara akan memiliki runway pertamanya sepanjang 3,7 km. Kemudian, tahun pertama proyeksi penumpang akan berada di angka 10 juta orang.

"Di tahun pertama 10 juta penumpang, 5 tahun nambah, dan 2060 itu targetnya 30 juta penumpang. Runway pertama 3,7 km, 1800 meter yang kedua," jelas Iwan.


(hal/dna)

Hide Ads