Kementerian Perhubungan mengungkapkan eskalator dan elevator yang tidak berfungsi optimal menjadi biang kerok penuh sesaknya antrean penumpang di Stasiun Manggarai. Adapun eskalator dan elevator di Stasiun Manggarai beberapa hari terakhir tak berfungsi optimal karena sedang mengalami perawatan.
Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang menjelaskan eskalator dan elevator di Stasiun Manggarai memang harus menjadi perhatian penting. Menurutnya, selama ini fasilitas tersebut masih sangat kurang di stasiun sesibuk Stasiun Manggarai.
Padahal dua fasilitas tersebut bisa mempercepat perpindahan penumpang antar penumpang. Apalagi, dengan bentuk Stasiun Manggarai yang perpindahan peronnya berada di dua lantai berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di samping sering off, jumlah lift maupun eskalator juga masih kurang banyak di Manggarai, sehingga bila eskalator jumlahnya terbatas dapat menyebabkan bottle neck perpindahan transit," ungkap Deddy kepada detikcom, Jumat (27/1/2023).
Di sisi lain, Ketua Forum Perkeretaapian dan Angkutan Antar Kota Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana juga mengungkapkan hal yang sama. Akses eskalator dan elevator untuk perpindahan peron di Manggarai masih sangat terbatas.
Hal ini diperburuk dengan lebar peron 6, 7, 8 yang cenderung sangat sempit. Peron tersebut merupakan tempat transit bagi para penumpang kereta Bogor-Jakarta Kota yang berada di lantai paling dasar Stasiun Manggarai.
"Lebar peron ini relatif sempit terutama di jalur 6,7,8 untuk tujuan Tanahabang, Duri, Senen, Bekasi. Selain itu, terbatasnya akses tangga, eskalator, dan elevator untuk transit berpindah peron menjadi kendala utamanya juga," ungkap Aditya ketika dihubungi detikcom.
Aditya menyatakan sarana prasarana untuk berpindah peron di lantai yang berbeda sangat perlu ditambah. Khususnya, eskalator dan elevator yang dapat mempercepat perpindahan penumpang.
"Akses naik turun perpindahan lantai atau peron ini sangatlah perlu untuk ditambah," tegas Aditya.
Suara dari komunitas penumpang juga mengungkapkan hal yang sama. Koordinator KRL Mania Nurcahyo menyebutkan Stasiun Manggarai sangat perlu untuk menambahkan akses perpindahan peron, khususnya perpindahan peron yang berbeda lantai.
Nurcahyo juga menyoroti fasilitas eskalator dan elevator yang sering tak berfungsi optimal. Menurutnya, operator KRL Jabodetabek wajib membuat fasilitas-fasilitas perpindahan penumpang ini harus prima.
"Tambahkan akses naik turunnya. Eskalator juga harus prima. Penumpang nggak mau dengar nggak ada anggaran perbaikan, atau alasan lainnya," tegas Nurcahyo ketika dihubungi detikcom.
(hal/eds)