Serap tenaga kerja lokal hingga 500 orang
Lebih lanjut Magdalena mengatakan, mulai 2023 ini ditargetkan produksi bisa mencapai 14 ribu unit per tahunnya. Selaras dengan peningkatan produksi tersebut, Magdalena mengatakan, pabriknya dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak. Semula 200, nantinya bisa capai 400-500 orang karyawan.
"Dengan kedatangan mesin-mesin baru pada Desember yang lalu, maka pada 2023 ini kapasitas produksi kami meningkat. Semula 450 buah menjadi 1.200 buah LRB per bulan," kata Magdalena.
"Dan pada saat full kapasitas, dapat menyerap SDM 400-500 orang. Dengan kapasitas sebesar ini, pabrik kami telah mampu menangani seluruh kebutuhan LRB untuk proyek-proyek di Indonesia saat ini," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Punya mesin uji dinamik terbesar di Asia Tenggara
Tidak hanya memproduksi LRB dengam bahan baku dominan lokal, ia mengatakan, pihaknya juga saat ini telah menyediakan mesin Dynamic Testing Machine, MSLAB. Mesin uji yang dimiliki Magdatama ini merupakan fasilitas pengujian dinamik gempa dengan kecepatan tinggi untuk seismic isolator, yang pertama di Indonesia dan yang terbesar di Asia Tenggara.
Ia berharap, dengan hadirnya pabrik ini, pembangunan infrastruktur dalam negeri tak perlu lagi impor LRB dari luar. Dynamic test pun tak perlu lagi dilakukan jauh-jauh ke Singapura. Selain meningkatkan penggunaan produk dalam negeri, pembangunan pun bisa lebih hemat 15%.
"Harga lokal bisa lebih murah sekitar 15% dari yang impor," ujar Magdalena.
Sebagai tambahan informasi, peresmian pabrik ini dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Serta didampingi oleh Direktur Utama Magdatama Magdalena Santy dan Bupati Karawamg Aep Syaepuloh.
(dna/dna)