PT Hutama Karya (Persero) ikut menggarap pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat. Proyek pelabuhan ini masuk ke dalam salah satu proyek strategis nasional alias PSN.
Pembangunan yang dilakukan adalah untuk bagian pengerjaan paket 5 atau car terminal tahap 1 dan 2. Hutama Karya menggarap proyek pelabuhan bersama dengan Toa Corporation (60%), PT Waskita Karya (16%), Wakachiku Construction (10%), Hutama Karya (9%) dan PT Brantas Abipraya (5%) alias konsorsium TWWHA JO. Adapun nilai kontrak proyek ini adalah sebesar Rp 3,7 triliun.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo menyatakan pengerjaan proyek ini sudah dilakukan dengan penandatanganan pengerjaan dengan pejabat pembuat komitmen di Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.
"Penandatangan kontrak proyek ini dilakukan oleh Pejabat pembuat komitmen paket 5 yang meliputi Konstruksi Terminal Kendaraan di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan para pimpinan konsorsium TWWHA JO," ujar Tjahjo dalam keterangannya, Jumat (3/2/2023).
Hutama Karya sendiri bertanggung jawab atas pengerjaan Dermaga Terminal kendaraan dengan panjang 381 m, Dermaga Service Boat dengan Panjang 367 m, Dermaga Ro-Ro dengan Panjang 170 m, pekerjaan reklamasi dengan metode Cement Deep Mixing (CDM) dan Cement Pipe Mixing (CPM) seluas 20 hektare serta pekerjaan pengerukan dengan kedalaman 14 m.
"Akan dibangun terminal kendaraan yang menampung 1.500 kendaraan peti kemas perharinya. Kami menargetkan proyek ini rampung sekitar pertengahan tahun 2025," ujar Tjahjo.
Pada pelaksanaan pekerjaan proyek ini nantinya akan menggunakan Kapal keruk atau Dredging untuk pekerjaan reklamasi. Pelabuhan Patimban nantinya mengedepankan teknologi dan sistem digital dalam pengoperasiannya sehingga akan terintegrasi secara real time agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di Pelabuhan.
(hal/das)