Sebagai tambahan informasi, proyek Tol Gilimanuk-Mengwi telah mulai dikerjakan sejak September 2022 lalu. Tol ini memiliki panjang sekitar 96,48 km. Tol ini ditargetkan rampung pada tahun 2028 dengan investasi sebesar Rp 24,6 triliun.
Tol Gilimanuk-Mengwi terbagi menjadi 3 Seksi yakni Seksi 1 Gilimanuk-Pekutatan sepanjang 53,6 km, Seksi 2 Pekutatan-Soka sepanjang 24,3 km dan Seksi 3 Soka-Mengwi sepanjang 18,9 km.
Tol ini ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No 7 Tahun 2021 yang bertujuan untuk dapat memfasilitasi lalu lintas dari barat ke timur (dan sebaliknya) Pulau Bali. Serta, sebagai akses kawasan wisata dan kawasan strategis yang sedang dikembangkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya, saat ini seluruh aktivitas proyek tol sepanjang 96,84 kilometer itu dihentikan. Sebagaimana dikutip dari detikBali, perataan lahan pun baru sebatas di lokasi groundbreaking, tepatnya di lahan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Kerta Bali Saguna (KBS) Banjar Sumbermis, Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan.
"Sudah sebulan ini mangkrak. Seluruh pekerja lokal juga mengeluh," kata Rita kepada detikBali, Sabtu (11/3/2023).
Rita mengungkapkan sejumlah pekerja proyek mengaku pembayaran proyek tersebut macet.
"Kalau cerita dari beberapa pekerja di sana, (mangkrak) karena pembayaran yang macet, sehingga disetop," imbuhnya.
Pengerjaan ruas jalan tol tersebut berada di lahan milik Perumda Bali. Proyek dimulai dengan proses perataan lahan. Groundbreaking atau peletakan batu pertama sendiri sudah dilakukan pada 10 September tahun lalu di Banjar Sumbermis, Pekutatan.
(hns/hns)