MRT Fase 4 Diperpanjang 1 Km ke Taman Mini

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 06 Apr 2023 07:30 WIB
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

PT MRT Jakarta (Perseroda) memperpanjang pembangunan Proyek MRT Fase 4 yang semula Fatmawati-Kampung Rambutan, menjadi Fatmawati-Taman Mini. Adapun total dana yang dibutuhkan untuk menggarap proyek MRT Jakarta Fase 4 ini ialah sebesar Rp 21 triliun.

Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat mengatakan, dana tersebut merupakan kebutuhan untuk membangun jalur Fatmawati-Kampung Rambutan saja. Angka tersebut pun berdasarkan atas hasil kajian atau feasibility study (fs) yang telah dilakukan sebelumnya.

"Kebutuhan dana sampai dengan saat ini sampai dengan posisi Kp. Rambutan dulu, itu berdasarkan fs yang pertama itu sekitar Rp 21 triliun untuk 11 km fully underground 10 station," kata Tuhiyat, di Travoy Hub/Toll Corridor Development (TDC) Taman Mini Pinang Ranti, Jakarta Timur, Rabu (5/4/2023).

Namun demikian, biaya proyek tersebut dapat berubah seiring dengan hasil evaluasi dari Pemprov DKI Jakarta yang saat ini masih dilakukan. Apalagi mengingat proyek ini bertambah 1 km hingga ke kawasan Taman Mini. Setelah itu, barulah ditetapkan dana pasti untuk proyek tersebut.

Sementara itu, proses fs telah dilakukan dan hasilnya pun telah diserahkan kepada Pemprov DKI Jakarta pada 2 bulan lalu. Dan kini, prosesnya sudah mencapai tahap evaluasi oleh Pemprov DKI Jakarta. Tuhiyat mengatakan, proses bidding alias lelang dapat berjalan hingga 1 tahun karena menggunakan proses lelang internasional. Dari sanalah ia mengasumsikan, kemungkinan groundbreaking baru dapat dimulai pada 2025.

Adapun skema pembiayaan menggunakan Public Partner Partnership (PPP) alias Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Tuhiyat mengatakan, pada awalnya proyek MRT Fase 4 ini dibangun hanya dari Fatmawati ke Kampung Rambutan dengan total panjang jalur 10,9 km. Namun atas berbagai pertimbangan, pihaknya memutuskan untuk memperpanjang jalurnya hingga ke Taman Mini.

"Kita panjangkan aja 1 km lagi dari Kp. Rambutan-Taman Mini salah satu cara menghilangkan kendala tadi, lahan. Kita bisa kerjasama dengan jasa marga dan mempercepat membangun kawasan transit. Dan Taman Mini nantinya akan menjadi stasiun akhir sekaligus travoy hub," ujarnya.

Di sisi lain, informasi menyangkut perpanjangan jalur MRT Fase 4 ini hingga ke Taman Mini telah beredar sejak 2021 silam. Hanya saja, hal ini kembali diangkat oleh Tuhiyat lantaran pada kesempatan kali ini perpanjangan tersebut akan terwujud secara resmi lewat kerja samanya dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman untuk pengembangan jalur dan kawasan berorientasi transit MRT Jakarta, yakni Travoy Hub atau TCD Taman Mini Pinang Ranti yang merupakan sentral Transit Oriented Development (TOD) pertama yang akan terkoneksi dengan tol serta dengan hampir seluruh moda transportasi massa di DKI Jakarta.

Nantinya, para pengendara mobil pribadi pengguna jalan Tol Jagorawi akan terkoneksi dengan kawasan ini karena posisinya yang dekat sekali dengan Gerbang Tol Taman Mini.

"Ini TCD pertama. Kita manfaatkan untuk melakukan interkoneksi dan TOD. Di sini akan bertemu LRT, TJ, mikro, dan sebagainya. MRT hadir disini, menjadi interkoneksi yang sempurna," imbuhnya.

Pembangunan jalur MRT hingga ke kawasan ini dipandang sebagai salah satu solusi dari permasalahan yang kerap dihadapi oleh pihaknya, yakni menyangkut pembebasan lahan. Langkah ini juga mampu menekan anggaran pengadaan lahan yang biasanya membutuhkan dana yang sangat besar.

Sementara itu, Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan, lahan yang dipergunakan untuk TCD Taman Mini ini merupakan lahan konsesi Jasa Marga sehingga biaya penggunaannya gratis. Harapannya ke depan, tidak menutup kemungkinan nantinya kerja sama ini akan menghasilkan TCD di kawasan lainnya.

"Saya kira selain yang pertama (TCD) nanti kita bisa kerja sama antar koneksi wilayah Jakarta Timur, Grand Wisata, Lubang Buaya TMII dan juga Halim nanti bisa kita lanjutkan. Ini tanah konsesi semua pak," ujarnya.

Dalam momentum yang sama, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pihaknya sangat mendukung kolaborasi yang terjalin antara BUMN dan BUMD ini. Ia berharap, langkah ini ke depan dapat mengurangi kemacetan di DKI Jakarta dan sekitarnya. Ia juga berharap kawasan TCD ini akan menjadi percontohan bagi TCD selanjutnya di kawasan lainnya.

"Kita berharap dalam 5 tahun ke depan Jakarta akan berubah dengan integrasi kereta cepat, LRT, MRT, dan TOD. Kita harus punya mimpi, Jakarta akan mendekati kota-kota di negara berkembang seperti Tokyo," katanya.



Simak Video "Video Foke ke Rano: Bilang Koster, yang Bikin MRT Jakarta Itu Gue"

(zlf/zlf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork