Kemudian, Budi juga meninjau Pelabuhan Multipurpose Wae Kelambu yang telah beroperasi pada 2021 lalu untuk melayani bongkar muat logistik. Sebelum Pelabuhan Wae Kelambu dibangun, pelayanan kapal penumpang dan kegiatan logistik masih bercampur di pelabuhan Labuan Bajo eksisting yang saat ini menjadi Dermaga Marina.
Kemudian, pemerintah memutuskan untuk membangun Pelabuhan Multipurpose di Wae Kelambu yang berjarak kurang lebih 10 Km -12 Km dari Pelabuhan Labuan Bajo eksisting agar pariwisata di Labuan Bajo lebih maju dan kegiatan logistik lebih optimal.
Selanjutnya, Budi meninjau Dermaga Marina yang menjadi salah satu ikon wisata di Labuan Bajo dan menjadi tempat sandar kapal-kapal yacht. Hotel Meruorah juga ditinjau oleh Budi Karya.
Hotel yang dikembangkan oleh PT ASDP Indonesia Ferry dan PT Pembangunan Perumahan (PP) ini akan digunakan untuk kegiatan Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE) dan menjadi lokasi akomodasi bagi para delegasi.
Menjelang pelaksanaan KTT ASEAN pada 9-11 Mei mendatang, Budi menginstruksikan jajarannya untuk terus mengintensifkan koordinasi dengan para pemangku kepentingan baik dengan Kementerian/Lembaga terkait dan juga dengan operator sarana dan prasarana transportasi.
"Kegiatan internasional seperti KTT ASEAN ini menjadi momentum yang baik, untuk meningkatkan daya saing Indonesia di mata dunia, serta memperkenalkan kesenian, kuliner dan destinasi wisata di Labuan Bajo, agar sama terkenalnya dengan Bali," tutur Budi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Turut hadir dalam peninjauan Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M. Kristi Endah Murni, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha, dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Josef Nae Soi.
(ada/ara)