Progres konstruksi dari Tol Solo - Yogyakarta - YIA Kulon Progo seksi 1.1 sudah mencapai 50%. Sementara progres dari pembebasan lahan sudah mencapai 93%.
Direktur Utama PT Jogjasolo Marga Makmur, Suchandra Hutabarat mengatakan target pembebasan lahan sedikit mundur dari awalnya 100% di Maret menjadi April 2023.
Pasalnya, anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk ini sedang menangani kendala pembebasan lahan terjadi di STA 22, tepatnya kawasan Klaten.
"Realisasinya saat ini baru 93%, ada sedikit keterlambatan sedikit karena kondisi di mana beberapa masyarakat belum bisa menerima harga. Pada akhirnya biaya untuk pembebasan lahan itu kita titipkan ke pengadilan," kata Suchandra, di Proyek Tol Solo - Yogyakarta, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (13/4/2023).
Menurut Suchandra ada 13 bidang tanah yang masih terkendala soal harga ke dengan masyarakat lantaran harganya di luar kewajaran. Meski begitu Ia menargetkan penyelesaian pembebasan lahan pada April atau Mei 2023 ini.
Pihaknya akan melanjutkan beberapa mediasi kepada masyarakat terkait lahan tersebut.
"Setelah lebaran ini kita akan lanjutkan setelah beberapa kali mediasi dan gagal, kita akan lakukan eksekusi aja. Karena dia di pengadilan juga sudah kalah," jelasnya.
Suchandra tetap menargetkan, ruas Tol Solo - Yogyakarta - YIA Kulon Progo seksi 1.1 akan rampung pada akhir 2023 ini. Ia mengaku akan memaksimalkan pembangunan ruas tol tersebut bersama kontraktor lainnya yakni PT. Adhi Karya dan PT. Daya Mulia Turangga.
"Tetap (akhir 2023) kita upayakan secara maksimal dan kontraktornya juga mendukung," tuturnya.
Kendala lain proyek tol Solo-Yogyakarta di halaman berikutnya. Langsung klik
(ada/hns)