LRT Jabodebek bakal beroperasi mulaii Juli 2023 mendatang. Namun, 3 bulan jelang operasinya, tarif LRT Jabodebek tak kunjung jelas penetapannya.
Manager Public Relation KAI Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo menyatakan sebetulnya secara aturannya 3 bulan sebelum operasional LRT Jabodebek, tarif sudah ada penetapannya dan diumumkan ke masyarakat.
Dia mengaku tak bisa memastikan kapan tarif LRT Jabodebek akan ditetapkan, yang jelas pihaknya sendiri sudah sejak lama mengusulkan hitungan tarif ke Kementerian Perhubungan. Semuanya kembali ke pihak Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan soal penetapan tarifnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebetulnya tiket itu seharusnya secara aturan, 3 bulan sebelum operasional harusnya sudah ada. Makanya kami bilang harusnya April. Tapi kan kembali yang menetapkan tarif kan Kemenhub, jauh hari sudah kita usulkan ke Kemenhub, cuma sampai saat ini belum ada penetapan atau informasi terkait tarifnya," kata Kuswardojo ditemui di Restoran Tjikini Lima, bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (17/4/2023).
Pihaknya sendiri berharap Kementerian Perhubungan segera mengeluarkan ketetapan tarifnya. "Mudah-mudahan sebelum habis bulan April ini sudah keluar," sebutnya.
Usulan dari KAI tarif LRT Jabodebek paling jauh sebesar Rp 24.000 sampai Rp 25.000 per orang. Besarannya untuk jarak pendek sebesar Rp 5.000, dan jarak terjauh bisa menyentuh Rp 24.000. Sedangkan rata-rata tarif LRT Jabodebek Rp 15.000.
Sejauh ini, Kuswardojo bilang tarif sebesar itu bisa menjadi jauh lebih murah. Pasalnya, Kementerian Perhubungan menyatakan akan memberikan subsidi.
"Pemerintah bilang mau kasih PSO dan sebagainya makanya pasti lebih murah dari itu. Cuma kalau pantasnya dengan biaya operasional usul kita ya segitu," ungkap Kuswardojo.
(hal/hns)