Sejarah Panjang Tol Trans Jawa yang Kini Jadi Andalan saat Mudik Lebaran

Sejarah Panjang Tol Trans Jawa yang Kini Jadi Andalan saat Mudik Lebaran

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 28 Apr 2023 15:19 WIB
Petugas kepolisian berjaga di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (30/4/2022). Volume kendaraan arus mudik Tol Trans Jawa Batang-Semarang dari arah Jakarta yang memasuki Gerbang Tol Kalikangkung menuju ke sejumlah wilayah di Jateng dan Jatim pada H-5 Lebaran hingga pukul 16:00 WIB terpantau lancar terkendali. ANTARA FOTO/Aji Styawan/YU
Petugas kepolisian berjaga di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (30/4/2022)/Foto: ANTARA FOTO/AJI STYAWAN
Jakarta -

Tol Trans Jawa menjadi salah satu jalur andalan para pemudik di setiap tahunnya. Ternyata, jalur yang membentang dari ujung barat hingga timur Jawa ini memiliki sejarah panjang lho!

Dikutip lewat akun Instagram resmi Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) @pupr_binamarga, Kamis (28/4/2023), tol ini memiliki panjang keseluruhan 1.056,38 km. Jalan tol tersebut kini memiliki 20 ruas tol yang terbentang dari Merak hingga Probolinggo.

Tol Trans Jawa mempunyai sejarah panjang dari era Presiden Soeharto hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tol ini dibangun secara estafet dalam beberapa periode, dimulai dari 1978 hingga 2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan catatan detikcom, pembangunan tol pertama kali digagas oleh wali kota (setingkat gubernur) Jakarta periode 1953-1960, Raden Soediro. Soediro waktu itu mengusulkan adanya jalan berbayar agar pemerintah daerah Kotapraja Jakarta mendapatkan dana tambahan. Sayangnya, usulan tersebut ditolak anggota dewan.

Setelah perjalanan panjang dan seiring dengan kemacetan Jakarta yang mulai muncul, akhirnya usulan tersebut pun dipertimbangkan. Proyek tol pertama pun mulai digarap pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto di 1975.

ADVERTISEMENT

Akhirnya, pada 1978, Soeharto meresmikan jalan tol pertama di Indonesia, yakni Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) sepanjang 59 km, sebagai bagian dari Tol Trans Jawa. Dalam kurun waktu 1978 sampai 2004 ada 242 km jalan tol Trans Jawa yang dibuka.

Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), tol-tol Trans Jawa yang diresmikan Suharto di antaranya Jakarta-Tangerang (33 km) pada November 1984, Surabaya-Gempol (49 km) Juli 1986 dan Jakarta-Cikampek (83 km) pada September 1988. Kemudian tol Tangerang-Merak (73 km) pada Juli 1992, serta Palimanan-Plumbon-Kanci (26,3 km) Januari 1998.

Periode pembangunan berikutnya pada masa kepemimpinan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari 2004 sampai 2014 dengan total panjang jalan terbangun 75 km. Pada masa itu, pembangunan tol kembali memasuki masa percepatannya setelah sempat banyak proyek yang tertunda.

Pembangunan Tol Trans Jawa berlanjut ke halaman berikutnya.

Adapun untuk ruas-ruas tol Trans Jawa baru selanjutnya mulai kembali ada pada 2010. Selama tahun 1998 hingga 2010, ruas-ruas tol baru yang dibuka lebih banyak di luar Jawa, Jabodetabek dan non Trans Jawa.

Ruas Trans Jawa baru yang dibuka di antaranya Kanci-Pejagan (35 km) pada Januari 2010, Surabaya-Mojokerto seksi 1A (1,89 km) Agustus 2011, Semarang-Solo seksi I (11 km) November 2011, Semarang-Solo seksi II (11,95 km) April 2014 dan Kertosono-Mojokerto seksi I (14,41 km) pada Oktober 2014.

Periode berikutnya ialah di tahun 2015 s.d 2018, saat masa kepemimpinan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Pada periode tersebut, tol-tol pelengkap Trans Jawa mulai diselesaikan.

Sejak 2015, pemerintah menargetkan total sepanjang 736,59 km jalan tol dapat terselesaikan. Satu-satunya ruas Trans Jawa yang masih dalam pengerjaan saat ini adalah Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 172,9 km.

Adapun tol-tol yang telah diselesaikan mulai dari Cikopo-Palimanan, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Kertosono-Mojokerto, Surabaya-Mojokerto, hingga Gempol-Pasuruan.

Akhirnya setelah perjalanan panjang, pada 2018 Tol Trans Jawa resmi beroperasi penuh dari Jakarta hingga Pasuruan. Dengan tersambungnya ruas tol Trans Jawa dari Merak hingga Grati-Pasuruan, maka dari tahun 2015 hingga 2018 telah diselesaikan secara keseluruhan pembangunan 616 km jalan tol.

Di sisi lain, hingga kini cita-cita untuk menyambungkan Tol Trans Jawa dari merak hingga Banyuwangi belum terwujud. Baru pada Februari 2023 ini pemerintah memulai pembangunan ujung Tol Trans Jawa, yakni jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi tahap I Probolinggo hingga Besuki sepanjang 49,68 km.

Proyek ujung Tol Trans Jawa ini ditargetkan rampung pada 2024 mendatang. Apabila proyek tersebut rampung, selesai sudah perjalanan panjang proyek pembangunan Tol Trans Jawa.

Halaman 2 dari 2
(ara/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads