Disinggung Anies, Cek Lagi Data Torehan Bangun Jalan Era Jokowi Vs SBY

Disinggung Anies, Cek Lagi Data Torehan Bangun Jalan Era Jokowi Vs SBY

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 22 Mei 2023 15:40 WIB
Anies Baswedan
Anies Baswedan. Foto: Erika Dyah/detikcom
Jakarta -

Bakal calon Presiden yang diusung Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Anies Baswedan menyinggung data pembangunan jalan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Anies menilai Jokowi kalah banyak dalam pembangunan jalan nasional yang merupakan jalan gratis bagi masyarakat selama menjabat 9 tahun ini dibandingkan pencapaian SBY sebelumnya.

Anies bilang Jokowi hanya mampu unggul membangun jalan berbayar alias jalan tol, padahal yang lebih banyak dibutuhkan masyarakat untuk pemerataan ekonomi adalah jalan nasional yang gratis untuk dilewati masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu bagaimana datanya?

Datanya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat per tahun 2004 ada 372.928 kilometer jalan nasional. Terdiri dari jalan negara sepanjang 34.628 kilometer, jalan provinsi 40.125 kilometer, dan jalan kabupaten/kota sepanjang 298.175 kilometer.

Tahun tersebut merupakan tahun pertama era SBY sebagai presiden dimulai. Nah, sepuluh tahun kemudian di tahun 2014 jumlah jalan nasional bertambah menjadi 517.753 kilometer. Terdiri dari jalan negara sepanjang 46.432 kilometer, jalan provinsi 53.528 kilometer, dan jalan kabupaten/kota sepanjang 417.793 kilometer.

ADVERTISEMENT

Bila dibandingkan, artinya selama 10 tahun ada penambahan total jalan nasional sebanyak 144.825 kilometer. Bila dirata-rata per tahunnya ada sekitar 14.482 kilometer jalan nasional yang berhasil dibangun SBY.

Sementara itu bila beralih ke Jokowi, data terakhir BPS sampai tahun 2021 jalan nasional bertambah menjadi 546.116 kilometer. Jalan negara menjadi sepanjang 47.017 kilometer, jalan provinsi menjadi sepanjang 54.551 kilometer, dan jalan kabupaten/kota sepanjang 444.548 kilometer.

Artinya, sejak tahun 2014, Jokowi hanya berhasil menambah jalan nasional sepanjang 28.363 kilometer. Artinya, per tahunnya Jokowi hanya mampu menambah sekitar 3.545 kilometer jalan nasional saja.

Bagaimana dengan jalan tol?

Sejak Jokowi menduduki jabatan sebagai presiden, sudah ada jalan tol baru terbangun sebanyak 1.848,1 kilometer terbangun. Data tersebut didapatkan dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) per Oktober 2014 hingga Maret 2023.

Yang mengejutkan, pembangunan jalan tol di zaman Jokowi memang mengalami kenaikan cukup signifikan. Data BPJT menjabarkan sejak 1978 hingga September 2014 atau tepatnya selama 36 tahun lamanya hanya ada 775,41 kilometer jalan tol yang terbangun.

Sementara itu, berdasarkan catatan detikcom, pemerintahan SBY hanya mampu membangun jalan tol sepanjang 212 kilometer selama dua periode menjabat.

Sebelumnya diberitakan, Anies mulanya memaparkan pembangunan jalan tol di era Jokowi memang besar bahkan 63% jalan tol di Indonesia dibangun selama 2014 hingga sekarang. Totalnya ada sepanjang 1.569 kilometer, dari total 2.499 kilometer jalan tol yang ada di Indonesia.

Sementara itu jalan nasional yang berhasil dibangun Jokowi menurut data yang dia paparkan hanya sebesar 19.000 kilometer.

"Jalan tak berbayar yang digunakan secara gratis yang menghubungkan mobilitas penduduk dari sudut desa ke perkotaan, yang membawa produk pertanian, perkebunan, perikanan, dari sentra sentra tempat dihasilkan ke wilayah pasar baik jalan nasional, provinsi, ataupun jalan kabupaten, terbangun 19.000 km di pemerintahan ini," ungkap Anies saat menghadiri perayaan Milad ke-21 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5/2023).

Dia membandingkan 10 tahun lalu, di zaman SBY menjabat Presiden, ada sekitar 144.000 kilometer atau 7,5 kali lipat dari jalan yang dibangun Jokowi.

"Bila dibandingkan dengan jalan nasional di pemerintahan ini membangun jalan nasional 590 km di era sebelumnya 11.800 kilometer, 20 kali lipat. Ini belum bicara mutu, standard, dan lain-lain, hanya panjangnya," papar Anies.

Tuan Guru Bajang, Ketua Harian Nasional Partai Perindo pun ikut merespons pernyataan yang dikeluarkan Anies. Baca di halaman berikutnya.

Menurut pria yang akrab disapa TGB itu, nampaknya Anies melupakan satu data penting dalam paparannya. Dia bilang Anies tidak memasukkan data pembangunan jalan desa yang selama ini juga diklaim sudah digenjot Jokowi.

Jalan desa, menurut TGB, merupakan salah satu bentuk jalan yang tidak berbayar juga. TGB mengklaim sudah ada 316 ribu kilometer jalan desa yang dibangun Jokowi selama ini, jauh lebih besar daripada klaim jalan nasional yang dibangun SBY dan dipaparkan Anies sepanjang 144 ribu kilometer.

"Menyimak pidato ini saya ada satu catatan, bahwa mas Anies Rasyid Baswedan tidak menyebut, melupakan, saya tidak tahu ini sengaja atau tidak sengaja, mestinya sebagai calon presiden beliau memaparkan secara utuh. Beliau tidak menyebutkan soal jalan desa yang terbangun pada masa presiden Jokowi," ungkap TGB dikutip dari video tanggapan yang dia unggah di akun Instagramnya.

"Selama 9 tahun hingga akhir 2022 itu ada lebih dari 316 ribu kilometer jalan desa yang dibangun Presiden Jokowi," tegasnya.

Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) menilai untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan pemerataan ekonomi sampai ke desa pembangunan jalan desa juga penting. Hal ini bisa mengurangi biaya logistik masyarakat desa dan memperbesar aktivitas ekonominya. Apalagi jalan desa juga tidak berbayar.

"Salah satu strateginya dengan mengurangi biaya logistik, memperlancar arus barang jasa, produksi petani, padi, kedelai, sapi segala macam yang diproduksi desa harus diakses dengan mudah. Segala macam harus memiliki sarana logistik yang baik. Maka pembangunan jalan desa itu memegang peran penting untuk hadiri keadilan sosial dan mengurangi ketimpangan desa dan kota," beber TGB.


Hide Ads