Uji Coba Bayar Tol Tanpa Setop Dikabarkan Batal, Bos Baru Roatex Buka Suara

Uji Coba Bayar Tol Tanpa Setop Dikabarkan Batal, Bos Baru Roatex Buka Suara

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 31 Mei 2023 11:02 WIB
Hutama Karya pasang gerbang bayar tol tanpa setop di JORR
Ilustrasi jalan tol - Foto: Dok. PT Hutama Karya (Persero)
Jakarta -

Rencana uji coba bayar tol tanpa setop atau sistem multi lane free flow (MLFF) dikabarkan batal dilaksanakan pada 1 Juni 2023. Tak cuma itu, berbagai isu tak sedap beredar mulai dari perbedaan visi kontraktor asal Hungaria dan pihak Indonesia hingga ditagih uang US$ 80 juta atau setara Rp 1,2 triliun (kurs Rp 15.000/US$).

Menanggapi hal tersebut, Direktur PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Gyula Orosz, yang merupakan bos baru perusahaan menyatakan, penerapan MLFF tetap akan dilakukan di Indonesia. Selain itu, teknologi dari Hungaria yang digunakan untuk penerapan MLFF telah diadaptasi untuk lingkungan Indonesia serta tetap memperhitungkan keadaan lokal.

"Proyek ini terus berjalan, dengan hubungan yang erat dengan BPJT serta pemangku kepentingan terkait lainnya. Tentu saja ada sedikit keterlambatan dalam jadwal, tetapi di satu sisi ini normal dalam proyek-proyek besar seperti ini," ujar Gyula dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (31/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan hal ini sebagai respon atas kegiatan jumpa wartawan yang dilakukan oleh mantan Direktur Utama RITS, Musfihin Dahlan. Dalam hal ini ia menekankan, Musfihin sudah tidak lagi memiliki kapasitas untuk menyampaikan informasi terkait dari proyek MLFF sejak 22 Mei 2023.

"Berdasarkan hasil keputusan rapat pemegang saham Musfihin sudah tidak lagi menjabat sebagai Direktur Utama dan CEO PT Roatex Indonesia Toll System. Jadi Musfihin tidak lagi memiliki kapasitas untuk bicara mengatasnamakan PT Roatex Indonesia Toll System" imbuh dia.

ADVERTISEMENT

Gyula juga menyatakan, pergantian manajemen adalah hal yang lumrah dilakukan oleh setiap perusahaan. Perusahaan pun merasa perlu melakukan penyegaran berdasarkan dari hasil penilaian yang telah dilakukan.

"Jadi sungguh hal yang normal dengan adanya pergantian direksi. Kami sejak awal sudah mencoba berkomunikasi dengan Bapak Musfihin tapi beliau tidak menerimanya," kata Gyula.

"Saya percaya bahwa tidak benar jika harus membedakan antara manajemen Indonesia dan Hongaria, karena seharusnya ada manajemen tunggal dan seragam," lanjutnya.

Selain itu Gyula juga menyatakan, penggunaan teknologi MLFF yang diproduksi oleh kontraktor asal Hungaria ini telah melewati proses adaptasi dengan lingkungan dan keadaan lokal Indonesia.

"Kami mempertimbangkan kondisi lokal, tetapi itu adalah salah satu masalah di mana ada beberapa individu yang tidak mau menerima pengalaman Hungaria dalam bidang ini, dan dalam teknologi ini," ujarnya.

Dengan demikian, lanjutnya, dapat dikatakan bahwa PT RITS sangat tertarik untuk bekerja sama erat dengan pihak berwenang Indonesia dan kontraktor Indonesia untuk menyelesaikan proyek sesuai dengan kontrak yang telah disepakati.

Sebagai tambahan informasi, sebelumnya mantan Direktur Utama RITS, Musfihin Dahlan mengabarkan bahwa uji coba MLFF yang pelaksanaannya ditargetkan pada 1 Juni 2023 tidak dapat dilaksanakan alias batal. Tidak hanya itu, ia membongkar sejumlah permasalahan yang terjadi dibalik layar pengembangan sistem bayar tol tanpa setop ini.

Adapun permasalahan tersebut ialah perbedaan visi antara pihak Indonesia dengan kontraktor sistem asal Hungaria, termasuk kontraktor yang enggan menyesuaikan dengan kondisi ekosistem tol di Indonesia. Menurut pengakuan Musfihin Dahlan, hal ini pun berimbas pada pencopotan jajaran direksi asal Indonesia dari perusahaan hingga penagihan uang senilai US$ 80 juta atau setara Rp 1,2 triliun.

Simak Video: Ini Jalan Tol yang Bakal Pakai Sistem Bayar Pakai HP

[Gambas:Video 20detik]



(kil/kil)

Hide Ads