Jalan Muara Baru Warisan Ahok Mangkrak Bertahun-tahun, Warga Minta Dilanjut

Jalan Muara Baru Warisan Ahok Mangkrak Bertahun-tahun, Warga Minta Dilanjut

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 13 Jun 2023 18:50 WIB
Proyek Jalan di Muara Baru dari Ahok
Foto: Ignacio Geordy Oswaldo
Jakarta -

Proyek peninggian jalan yang terletak di Muara Baru, RT 19/RW 18, Penjaringan, Jakarta Utara dibiarkan mangkrak selama bertahun-tahun. Akibatnya akses jalan tersebut menyulitkan aktivitas warga setempat selama bertahun-tahun.

Ketua RT 019 RW 017 Penjaringan, Tarsono mengatakan, proyek jalan tersebut mulai direncanakan sekitar tahun 2013. Namun pembangunan jalan baru dilakukan pada 2015 lalu saat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Dijelaskan, pada awalnya pembangunan jalan ini merupakan bagian dari program normalisasi kali di dekat Waduk Pluit. Saat itu, Pemda DKI berencana untuk membangun jalan menyusuri Waduk Pluit hingga jalan raya di Pluit Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, ketika jalan yang ditinggikan baru setengah bagian dengan panjang belum sampai 500 meter, Ahok sudah tidak lagi menjabat sebagai gubernur karena tersandung kasus penistaan agama.

"Ketika beliau Ahok sebagai gubernur kena halangan (terjerat kasus penistaan agama) jalanan tidak dilanjutkan sampai tahun 2023 sekarang ini," kata Tarsono saat ditemui detikcom, Selasa (13/6/2023).

ADVERTISEMENT

Tarsono mengaku usai Ahok tidak lagi menjabat sebagai gubernur DKI, proyek tersebut dibiarkan mangkrak begitu saja. Bahkan menurutnya, hingga saat ini belum ada pihak dari pemerintah daerah yang mengunjungi proyek tersebut.

"Setelah ganti gubernur ini (Ahok) belum ada survei, belum ada peninjauan baik dari instansi Pemda, belum ada," tambahnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan keberadaan proyek mangkrak ini tak jarang menyulitkan aktivitas warga. Sebab kondisi jalan yang tinggi sebelah ini membuat warga hanya bisa menggunakan separuh jalan sebagai akses. Untuk itu, ia berharap agar proyek peninggian jalan ini dapat dilanjutkan sehingga akses lalu lintas warga menjadi rata.

"Warga kami RT 19 sangat mengharapkan agar program jalanan ini dilanjutkan siapapun pemimpinnya," ucap Tarsono

"Intinya dari pihak manapun, saya yang mewakili warga ini (meminta) agar jalanan ini tidak tinggi sebelah sehingga membahayakan yang melintasi. Harapannya (proyek ini) dilanjutkan," jelasnya lagi.

Lanjut halaman berikutnya.

Sependapat dengan Tarsono, salah seorang warga bernama Hasanudin mengaku proyek ini sudah terbengkalai selama bertahun-tahun.

Menurutnya kondisi jalan yang tinggi sebelah ini membuat akses warga menjadi sempit. Bahkan tidak jarang proyek ini dirasa dapat membahayakan warga atau pengguna jalan.

"Ya kan kalau tinggi sebelah bisa bahaya kan, pas naik motor atau ada anak-anak gitu kan bisa jatuh," ungkapnya.

Selain itu, karena kondisi jalan yang menyempit akibat tinggi sebelah, sejumlah kendaraan besar tidak dapat melintas. Sebagai contoh truk sampah yang seharusnya masuk ke wilayah pemukiman untuk mengangkut sampah di kawasan warga sekitar.

"Kaya ini tumpukan sampah, harusnya kan truck bisa masuk untuk angkut sampah-sampah ini. Tapi kan karena jalannya sempit jadi cuma yang bisa masuk yang kecil," tambahnya lagi.


Hide Ads