Mau Terapkan Bayar Tol Tanpa Setop, RI Disebut Tak Perlu Keluar Uang

Mau Terapkan Bayar Tol Tanpa Setop, RI Disebut Tak Perlu Keluar Uang

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 15 Jun 2023 14:16 WIB
Tiang Sensor Bayar Tol Tanpa Henti di Tol Jagorawi
Tiang Sensor Bayar Tol Tanpa Henti/Foto: Dok. Jasa Marga
Jakarta -

Pemerintah Hungaria berharap proyek Multi Lane Free Flow (MLFF) bernilai US$ 300 juta dapat segera terlaksana dengan baik di Indonesia. MLFF diharapkan menjadi batu loncatan bagi hubungan bilateral kedua negara.

Attila Keszeg, Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System - Badan Usaha Pelaksana proyek MLFF, berkeyakinan proyek berskema Design-Build-Finance-Operate-Transfer (DBFOT) dengan masa konsesi sembilan tahun ini akan membawa Indonesia sebagai salah satu negara pengguna teknologi pembayaran tol paling mutakhir di Asia Tenggara.

"Skema pembiayaan proyek menggunakan retribusi tarif yang dibayarkan pengguna jalan tol sebagai alat pelunasan proyek, sehingga tidak menggunakan uang pihak mana pun di Indonesia saat proyek dilaksanakan," jelas Attila pada pertemuan dengan sejumlah radaktur media nasional di Jakarta, Kamis (15/6/223).

Menurut Attila, MLFF merupakan teknologi pembayaran tol terkini berbasis teknologi Global Navigation Satelit System (GNSS) yang memungkinkan transaksi pembayaran tol tanpa berhenti melalui aplikasi di smartphone dan dibaca melalui satelit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berbeda dengan teknologi pembayaran tol lainnya, MLFF berbasis GNSS ini tidak memerlukan alat pembaca di setiap tempat di jalan tol, sehingga memberikan solusi biaya yang lebih efektif," lanjutnya Attila.

Lebih lanjut Attila memaparkan, berbagai keuntungan dan manfaat akan didapat Indonesia dari implementasi MLFF, seperti tidak adanya antrean di gerbang tol yang selama ini menjadi biang kemacetan di tol. Data World Bank menunjukkan bahwa kemacetan menyebabkan Indonesia mengalami kerugian ekonomi lebih dari US$ 4 miliar setiap tahun.

ADVERTISEMENT
Duta Besar Hungaria untuk Indonesia Lilla KarsayFoto: Ilyas Fadilah/detikcom

Sementara uji kelayakan yang dilakukan Roatex pada 2020 menunjukkan, kemacetan di gerbang tol mengakibatkan kerugian ekonomi nasional Indonesia mencapai lebih dari US$ 300 juta setiap tahun.

"Penerapan MLFF juga bermanfaat dari sisi lingkungan, karena berkurangnya kemacetan akan mengurangi polusi udara dan beban lingkungan karena tidak ada antrean dan penumpukan kendaraan pada pintu-pintu tol," imbuhnya.

Menurutnya implementasi MLFF akan memudahkan pengguna jalan tol serta meningkatkan profitabilitas operator jalan tol karena mengurangi biaya pengumpulan tol secara besar-besaran. Selain itu, implementasi MLFF akan mengakselerasi transformasi digital Indonesia melalui digitalisasi pembayaran di jalan tol.

"Selain meningkatkan pertumbuhan PDB dengan adanya kelancaran lalu lintas orang dan barang, MLFF juga memberikan transparansi operasional yang berimplikasi pada penerimaan pajak yang lebih tinggi untuk Indonesia," sambungnya.

MLFF berhasil di Hungaria. Cek halaman berikutnya.

Simak Video: Ini Jalan Tol yang Bakal Pakai Sistem Bayar Pakai HP

[Gambas:Video 20detik]



Sementara itu, Duta Besar Hungaria untuk Indonesia Lilla Karsay menjelaskan, proyek MLFF yang diprakarsai oleh pemerintah Indonesia dan Hungaria sejak 2016, diambil dari keberhasilan sistem serupa yang diterapkan di Hungaria. Ini adalah ekspor transfer teknologi terbesar dalam ekonomi modern Hungaria.

"Perdana Menteri (Hungaria) Viktor Orbán menyebutkan dalam penilaian tahunannya proyek MLFF sebagai kisah sukses dalam kegiatan perdagangan luar negeri Hongaria pada 2021," tutur Lilla yang telah berada di Indonesia selama tujuh tahun.

Dalam 10 tahun terakhir, Hungaria telah terlibat dalam sejumlah proyek di Indonesia, salah satunya di bidang water treatment. Poyek senilai US$ 40 juta yang dibiayai melalui pinjaman lunak dari pemerintah Hungaria ini kini sudah dinikmati secara langsung oleh 500.000 masyarakat Indonesia.

Dalam bidang pendidikan, pemerintah Hungaria juga memberikan beasiswa bagi pelajar Indonesia untuk belajar di negaranya. Hungaria menyediakan beasiswa pendidikan tinggi yang dibiayai secara penuh untuk 110 pelajar Indonesia setiap tahunnya.

"Kami selalu ingin mempererat dan meningkatkan kerja sama yang telah terbangun selama 68 tahun ini," tandas Lilla.


Hide Ads