Meski begitu, Arya menilai wajar kerugian yang dialami oleh perusahaan pengelola Sirkuit Mandalika, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) dalam ajang balap motor World Superbike (WSBK).
Arya menjelaskan awalnya ajang WSBK menjadi pendorong pertama untuk meningkatkan pariwisata di Indonesia saat pandemi COVID-19. Saat itu, pariwisata di Indonesia dianggap sangat baik dan siap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena ajang WSBK merupakan awal yang dilakukan untuk mendorong pariwisata, maka ia menilai wajar kalau mengalami kerugian.
"Jadi kalau ada rugi, ya wajarlah, karena di mana-mana namanya promosi pertama ya memang rugi. Mana ada orang promosi jualan, untung, kalau semua harus jual, untung, semua bahagia. Semua akan masuk ke bisnis itu. Ini nggak, karena kondisinya nggak ini (terimbas pandemi), makannya kami masuk, dan itu bukan soal kerugian, ini soal penugasan," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno merasa heran ajang WSBK dan Moto GP merugi. Menurutnya, Kemenparekraf sudah mendanai penyelenggaraan dua ajang balap motor internasional itu.
"Terkait penyelenggaraan, itu business to business. Kami melihat, apabila penyelenggaraan itu dilakukan dengan penuh profesionalisme dan perhitungan yang tepat. Karena di WSBK, MotoGP pada 2022 itu, kami pemerintah yang membayar. Kemenparekraf yang membayar saat itu," ujarnya dalam The Weekly Brief with Sandi Uno pada Senin (19/6/2023).
(ada/ara)