Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, saat ini PT Hutama Karya (Persero) alias HK masih membutuhkan dana senilai Rp 30 triliun untuk menyelesaikan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tahap 1 dan 2.
"Kalau tahap satu dan dua yang sudah dihitung kita masih butuh PMN (Penyertaan Modal Negara) mungkin sekitar Rp 30 triliun lagi," kata Tiko saat ditemui di Gedung Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis (13/7/2023).
Tiko menekankan, uang Rp 30 triliun tersebut tidak harus menggunakan PMN. Pihaknya tengah mengecek pendanaan lewat skema pembayaran ketersediaan layanan atau availibility payment (AP).
Di sisi lain, Tiko belum dapat memastikan berapa total dana yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek JTTS secara keseluruhan. Pihaknya belum menghitung berapa dana yang dibutuhkan untuk penyelesaian tahap 3 dan 4.
Hutama Karya sendiri dalam 6 tahun terakhir telah membangun jalan tol sepanjang 1.000 km. Di samping itu, Kementerian BUMN pun hingga saat ini masih terus mendorong HK dalam penyelesaian proyek pembangunan JTTS lewat berbagai skema pendanaan.
"HK ini memang terus kita dorong. Tapu kita nggak mau juga HK ini PMN terus. Jadi sebagian PMN, sebagian dikurangi, dilepas ke investor," ujarnya.
Adapun pelepasan sebagian aset tol ke investor ini bisa disebut juga dengan asset recycle. Skema pendanaan ini terus didorong pemerintah demi membuka peluang investor dalam dan luar negeri masuk. Tiko mengatakan, mulai 2026 nantinya akan semakin banyak terlihat ruas-ruas tol yang dilepas.
"Mulai 2026 ke atas baru keliatan lebih banyak yang dijual dibandingkan yang dibangun lagi. Karena membangun nanti dilepas, bangun dilepas," katanya.
HK juga masih diberikan penugasan besar dari pemerintah untuk melanjutkan proyek JTTS yakni ruas tol Bakehuni-Terbanggi Besar, Terbanggi Besar-Kayu Agung, hingga Kayu Agung-Palembang Betung, hingga Betung-Jambi.
"Jadi harapan Pak Presiden nanti 2024 akhir bisa bisa tulangnya itu (JTTS), dari Bakeuheni sampai Jambi," ujar Tiko.
"Tahap 1 tahap 2 itu sampe Jambi 2024 akhir, tahap 3 dan 4 (wewenang) pemerintahan baru. Nanti pasti punya prioritasnya kita lihat," sambungnya.
Lihat juga Video 'Hutama Karya Kembangkan Kompos dari Maggot di JTTS':
(rrd/rir)