Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mengebut proses perbaikan jalan-jalan di daerah usai dikunjungi Presiden Joko Widodo (Jokowi), salah satunya jalan di Provinsi Bengkulu. Aspal dalam negeri seperti aspal buton dan aspal karet menjadi pilihan utama sebagai bahan untuk penanganan jalan tersebut.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan, Kementerian PUPR terus berupaya untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri seperti material dan peralatan konstruksi (MPK).
"Komitmen Kementerian PUPR dalam penggunaan produk dalam negeri khususnya aspal buton, adalah untuk menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke industri aspal buton di Pulau Buton pada September 2022 lalu," kata Endra dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (24/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, pihaknya juga melakukan penguatan regulasi terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yakni dengan menerbitkan Permen PUPR No 18 Tahun 2018 Tentang Pemanfaatan aspal Buton untuk mendorong keterlibatan stakeholder lokal dalam pengelolaan MPK dalam negeri.
Selaras dengan komitmen tersebut, Endra mengatakan, telah dilakukan penandatanganan kontrak pengadaan aspal buton dari 10 paket pekerjaan jalan nasional dengan total volume aspal buton sebesar 6.839 ton untuk panjang jalan 63,7 km pada Juni 2023 lalu.
"Pemanfaatan aspal buton dan aspal karet kita harapkan bukan lagi sebatas uji coba, tapi sudah merupakan pilihan teknologi yang layak secara teknis dan ekonomis. Contohnya di Provinsi Bengkulu, tercatat penggunaan aspal buton untuk penanganan jalan sepanjang 19 km di 2023 yang memanfaatkan 933,31 ton aspal buton. Sedangkan untuk penggunaan aspal karet sebanyak 1.323 ton. Kita tahu bahwa produksi karet di Bengkulu ini cukup besar," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu Aryatno Sihombing mengatakan, aspal buton tersebut seluruhnya digunakan untuk penanganan jalan sepanjang 19 km di seluruh Provinsi Bengkulu.
"Aspal buton tersebut digunakan untuk preservasi Jalan Kebon Seri-Betungan-Tais sepanjang 10,13 km, preservasi Jalan Tais-Manna-Batas Provinsi Sumatera Selatan sepanjang 5,55 km, dan preservasi Jalan Iskandar Baksir-Tanjung Kemuning-Batas Provinsi Lampung sepanjang 3,4 km," kata Aryatno.
Sedangkan untuk pemanfaatan aspal karet sendiri telah digunakan untuk preservasi di lima ruas jalan di Bengkulu. Ruas tersebut mencakup Jalan Batas Provinsi Sumatera Barat-Ipuh, Jalan Ipuh-Kerkap, Jalan Ketahun-Bintunan, Jalan Nakau-Bts. Sumsel, dan Jalan Kerkap-Nakau.
(rir/rir)