Jembatan Cibiru Hilir di Cileunyi, Kabupaten Bandung resmi beroperasi hari ini. Jembatan ini menjadi akses masyarakat untuk menuju ke Stasiun Tegalluar Kereta Cepat Jakarta Bandung.
Jembatan ini menjadi jawaban soal akses jalan stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung belakangan jadi sorotan. Sebab, akses jalan ini disebut tidak direncanakan.
Lebih lanjut, dengan hadirnya jembatan ini perjalanan dari Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung menuju Stasiun KA Cepat Tegalluar hanya memakan waktu sekitar 15 menit dengan melalui wilayah Summarecon, GBLA, dan melewati Jembatan Cibiru Hilir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika melalui tol dari arah Bandung, masyarakat bisa melalui exit KM 149 tol Purbaleunyi yang akan segera dibuka, kemudian melintasi wilayah Summarecon, GBLA, dan melewati Jembatan Cibiru Hilir dengan waktu tempuh sekitar 10 menit.
Dengan jembatan ini pula, Stasiun Tegalluar juga akan terhubung dengan Stasiun Cimekar sekitar 15 menit dan 20 menit ke Stasiun Gedebage. Jembatan Cibiru Hilir ini akan menggantikan Jembatan Cibiru eksisting yang berada tepat di sisi kanan jembatan baru.
"Alhamdulillah pembangunan Jembatan Cibiru Hilir ini sudah rampung. Saat ini jembatan Cibiru Hilir sudah bisa digunakan masyarakat dan nantinya akan mempermudah masyarakat untuk mengakses Stasiun KA Cepat Tegalluar," ujar Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi dalam keterangannya, Kamis (10/8/2023).
Dwiyana menyebutkan KCIC terus berkomitmen menyediakan aksesibilitas agar masyarakat bisa dengan mudah menjangkau stasiun KA Cepat. Aksesibilitas menjadi salah satu komponen penting dalam memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi calon penumpang.
Nantinya, selain dari Jembatan Cibiru Hilir, Stasiun Tegalluar juga bisa diakses melalui exit tol KM 151A dan Drop Zone Tol KM 151B yang saat ini sedang dipersiapkan.
Selain aksesibilitas yang beragam, Stasiun KA Cepat akan terintegrasi dengan moda transportasi lain. Untuk penyediaan intermoda di Stasiun Tegalluar, akan disediakan shuttle bus menuju Stasiun Cimekar, Commuter Line Bandung Raya dan Commuter Line Garut via Stasiun Cimekar, BRT Trans Metro Pasundan, Damri, serta taksi konvensional dan online.
Tidak hanya itu, KCIC juga berkolaborasi dengan asosiasi Hotel Bandung, Damri dan pihak Summarecon untuk menghubungkan stasiun Tegalluar dengan pusat-pusat komunitas. Misalnya saja mall, perumahan dan hotel.
Di Mall Summarecon, akan disediakan 4 bus sebagai shuttle yang akan melayani masyarakat menuju stasiun Tegalluar. Dengan begitu, masyarakat cukup datang atau memarkirkan kendaraan di Mall Summarecon dan berangkat menuju stasiun Tegalluar ataupun sebaliknya.
Untuk diketahui terhitung sejak akhir Juli 2023, pembangunan prasarana KA Cepat telah mencapai 95,57%. Saat ini proses testing dan commisioning atau uji coba dengan kecepatan mencapai 350 km per jam terus dilakukan.
"Kami berkomitmen untuk selalu memberikan kemudahan dan kenyamanan untuk masyarakat yang hendak menggunakan KA Cepat. Komunikasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak terus kami lakukan agar kemudahan aksesibilitas dan integrasi antarmoda di semua stasiun bisa terwujud," ujarnya.
Untuk diketahui, pembangunan Jembatan Cibiru Hilir sudah berlangsung sejak November 2020 hingga April 2021 untuk tahap 1 pembangunan struktur bawah dan Maret hingga Agustus 2023 untuk tahap 2 pembangunan struktur atas. Jembatan Cibiru Hilir memiliki pannjang 734 meter dengan lebar 9 meter, termasuk jalur pejalan kaki selebar 1 meter di setiap sisinya.
Hal ini membuat Jembatan Cibiru Hilir lebih lebar dari jembatan sebelumnya yang hanya memiliki lebar 4 meter. Dengan demikian jembatan baru ini mampu mengakomodir pergerakan untuk 2 kendaraan roda 4 sekaligus.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengaku sempat jengkel dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero). Sebab, akses jalan dari stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung tidak direncanakan.
"Dengan PMO yang dibikin kompleks, saya missed satu hal. November tahun lalu saya baru realize, kita lupa mikirin akses stasiun. Ini juga saya sebel juga sama anak-anak KAI jadi akses stasiun belum dipikirin. Jadi Halim, Karawang nggak ada jalan akses ke tol sama ke jalan besar, baru kita dorong sekarang," katanya dalam acara InJourney Talks, Selasa (1/8).
Pria yang akrab disapa Tiko itu mengatakan, Stasiun Karawang dan Padalarang akan terlambat dibuka. Dia menyebut, kalau Stasiun Karawang dibuka sekarang, maka tidak ada jalan aksesnya. Dengan kata lain, stasiun dan kereta sudah ada, tapi tidak dipikirkan aksesnya.
"Makanya Karawang sama Padalarang akan terlambat, baru akhir tahun karena di Karawang itu kalau kita buka stasiunnya di depannya nggak ada jalan. Ini kok bisa kelewatan, stasiun jadi, keretanya ada, belum dibikin jalan di depannya. Itu bisa kelewatan juga," katanya.
Simak Video 'Jembatan Akses Menuju Stasiun KCJB Tegalluar Resmi Dibuka':