Dipimpin Aguan, 8 Investor Ngaku Siap Bangun Proyek di IKN!

Dipimpin Aguan, 8 Investor Ngaku Siap Bangun Proyek di IKN!

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 17 Agu 2023 10:00 WIB
Proyek Tol menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN
Foto: Dok. Kementerian PUPR
Jakarta -

Pemerintah sedang mengebut proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Dari ratusan Letter of Interest (LoI) alias pernyataan minat investasi yang dikantongi Otorita IKN (OIKN), ada delapan perusahaan swasta dalam negeri yang siap memulai proyek pembangunan sebelum kuartal IV 2023.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono mengatakan, perusahaan-perusahaan tersebut sudah dipastikan siap membangun proyek di kawasan IKN sebelum kuartal IV 2023 atau sebelum memasuki Oktober 2023. Di sisi lain, ia tak merinci perusahaan apa saja yang akan mulai groundbreaking alias memulai pembangunan.

"Delapan perusahaan Ini para investor pelopor yang sudah menyatakan minat sejak market sounding bulan Oktober 2022, berproses sesuai governance, dan sudah sepakat untuk membangun. Semuanya dari dalam negeri," kata Agung kepada detikcom, Rabu (16/8) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agung mengatakan, kedelapan investor tersebut tergabung dalam konsorsium dalam negeri yang sudah menunjukkan minatnya sejak tahun 2022 lalu. Beberapa di antaranya pun telah mulai menjalankan proses penjajakan di IKN Nusantara.

Selain itu, ia juga melaporkan hingga saat ini ada sebanyak 265 LoI yang telah berhasil dikantonginya. Angka ini terdiri atas sekitar 116 investor dalam negeri dan 140 berasal dari asing. "Sampai saat ini sudah ada 265 LoI," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Agung mengatakan, 140 LoI investor asing itu bersumber dari sekitar 19 negara. Namun hingga saat ini, dari jumlah tersebut belum ada yang siap untuk turun membangun IKN dalam waktu dekat. Pembangunan akan didahulukan untuk investor dalam negeri.

IKN sendiri merupakan salah satu proyek prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang masuk ke dalam jajaran Proyek Strategis Nasional (PSN). Agung mengatakan, ibu kota baru ini nantinya akan menjadi World City for All yang menarik investasi dengan world-class standard dari seluruh dunia.

Meski demikian, menurutnya yang tak boleh dilupakan ialah IKN hadir sebagai ibu kota negara untuk Republik Indonesia. Oleh karena itu ia menilai, sangat tepat apabila para investor dalam negeri ini yang duluan ambil keputusan untuk mulai membangun di IKN.

"Investor luar negeri masih terus berproses, dengan melangkah dari LOI ke perjanjian seperti NDA dan MOU. Setelah investor Indonesia hadir membangun di IKN, mereka pasti tidak mau tertinggal," jelasnya.

Siapa Saja Investor Swasta yang Siap Groundbreaking?

Sebelumnya, dalam acara Peluang Kolaborasi di Ibu Kota Nusantara, Agung sempat memaparkan ada sebanyak 7 investor dalam negeri yang ditargetkan untuk mulai groundbreaking di IKN sebelum akhir tahun ini. Ketujuh perusahaan itu.

"Targetnya kita harapkan bisa groundbreaking itu sebelum kuartal atau di kuartal terakhir tahun ini tuh sudah groundbreaking. Karena pesan Pak Presiden adalah negara sudah masuk ke IKN, pembangunan sudah jalan, beliau ingin swasta juga masuk ke IKN di tahun itu juga, tahun 2024," kata Agung, dikutip dari detikProperti.

Ketujuh investor tersebut akan membangun beberapa fasilitas di IKN, di antaranya:
1. Pakuwon Group: fasilitas hiburan & olahraga (mixed use)
2. RS Hermina: fasilitas kesehatan
3. Jakarta International School: fasilitas pendidikan
4. Ciputra Group: kawasan hunian, mixed use & township
5. PT PP (Persero): fasilitas kantor bersama BUMN *bersifat penugasan BUMN
6. Jambuluwuk Hotel & Resorts: fasilitas hunian hotel
7. Vasanta Innopark: fasilitas hunian hotel

Para investor ini merupakan konsorsium Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Agung mengatakan, investor kedelapannya ialah konsorsium yang dipimpin oleh Pendiri Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan.

Agung mengatakan, ketujuh perusahaan ini 90% telah menyatakan sepakat untuk berinvestasi di IKN. Di sisi lain, ia tak menyebutkan berapa nilai investasi yang ditanamkan lantaran hal ini tergantung dari luas lahan, bangunan, serta teknologi yang digunakan.

"Ini kalau luas lahan tentu bermacam-macam, tergantung peruntukkan. Namun kita bisa katakan ada investor yang sudah siap untuk bangun sampai dengan Rp 8-10 triliun, dari luas tanah. Itu salah satu. Itu belum dia bangun dari fasilitasnya," ujarnya.

(shc/fdl)

Hide Ads