Masyarakat Ngeluh Kemahalan
Tarif yang ditetapkan Kemenhub nyatanya masih dikeluhkan terlalu mahal oleh masyarakat. Rara, salah satu warga Cibubur yang bekerja di sekitar Jalan Merdeka Barat mengatakan tarif LRT Jabodebek dirasa masih cukup mahal. Apalagi bila diandalkan untuk pulang pergi dari tempat tinggalnya.
Menurutnya, kekurangan LRT Jabodebek hanya berhenti di Dukuh Atas, dari sana harus menyambung transportasi lain menuju tempat tujuannya. Dalam keadaan buru-buru, mau tidak mau ojek online yang cukup mahal tarifnya jadi solusinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, dari Cibubur menurutnya sudah ada transportasi bus Royaltrans yang titik hentinya lebih dekat ke area perkantoran. Harganya pun tak jauh berbeda, di kisaran Rp 20 ribuan juga dari Cibubur, perlu diketahui LRT Jabodebek tarifnya Rp 21.800 dari Stasiun Harjamukti Cibubur.
"Tarifnya terbilang masih cukup mahal buat yang kalau setiap hari harus pergi pulang Cibubur-Jakarta. Karena kalau dibanding naik Royaltrans bisa lebih murah dengan tarif Rp 20 ribu. Apalagi Royaltrans bisa turun langsung dekat titik perkantoran tanpa harus sambung ojek lagi," kata Rara saat berbincang dengan detikcom, Senin (21/8/2023).
Baca juga: Tarif Lengkap LRT Jabodebek Setiap Stasiun |
Tak jauh berbeda, warga Cibubur lainnya, Akbar juga mengatakan LRT Jabodebek belum bisa jadi transportasi andalan karena ongkosnya yang cukup mahal. Akbar menilai, bila dilihat fasilitasnya, khususnya kecepatan waktu tempuh yang ditawarkan, tarif LRT memang sudah pas. Namun untuk diandalkan setiap hari nampaknya belum tepat.
"Memang worthy sih. Mangkas waktu emang jadi pertimbangan. Tetapi pengeluaran rutin juga nggak kalah harus dipikirin juga sih," sebut Akbar ketika dihubungi detikcom.
Bila naik mobil pribadi pun menurutnya ongkos tol dan waktunya tak akan jauh berbeda dengan LRT. Hanya saja memang lebih sering naik mobil pribadi waktunya habis untuk bermacet-macetan.
Vadhia salah satu warga Bekasi yang juga bekerja di Jakarta menyatakan hal yang tidak jauh berbeda. Ongkos LRT Jabodebek nyatanya masih terlalu mahal.
Dia juga menyoroti masalah akses dari dan menuju Stasiun LRT Jabodebek yang memakan ongkos besar untuk naik ojek online. Sejauh ini, Vadhia memilih menyewa kos di Jakarta untuk mengurangi ongkos pulang pergi.
Bila mau mengandalkan naik LRT, Vadhia mengatakan minimal sehari Rp 50 ribu untuk ongkos pulang pergi. Itu baru untuk LRT saja belum urusan ojeknya untuk menyambung perjalanan.
"Kalau buat saya kalau untuk sesekali aja, kalau males naik motor, masih oke sih tarif segitu. Kalau jaraknya dari rumah lebih dekat ke stasiun LRT dibandingkan ke stasiun KRL juga. Tapi kalau daily keberatan sih, pulang pergi Rp 50 ribu lumayan, belum ojeknya," ungkap Vadhia kepada detikcom.
(hal/ara)