Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO, Budiman Sudjatmiko, mengaku proyek Bukit Algoritma masih seret investasi. Sejak groundbreaking pada 2021 lalu, proyek pembangunan ini baru mendapat investasi kurang dari Rp 1 triliun.
"Investasi yang sudah masuk masih kurang dari satu (Rp 1 triliun), memang agak-agak terlambat dia (masuk investasinya)," ungkap Budiman kepada detikcom, Senin (28/8/2023).
Padahal, secara keseluruhan proyek ini ditaksir menelan investasi mencapai Rp 18 triliun. Menurut Budiman kondisi ini dapat terjadi lantaran terlambatnya pengoperasian Seksi II Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan lokasi Bukit Algoritma yang berdekatan dengan ruas tol Bocimi menjadi salah satu nilai jual proyek terhadap para investor. Namun karena keterlambatan pengoperasian seksi II tol ini sempat membuat para investor ragu untuk menanamkan dananya.
"Kemarin kan agak terlambat juga (masuk investasinya) gini, ruas kedua jalan tol itu memang agak terlambat kemarin Bocimi (Seksi II TolBogor-Ciawi-Sukabumi). Baru dibuka bulan lalu, jadi itu juga ikut berpengaruh pada selesai speed investasi di (pembangunan) fisiknya," jelasnya.
Karenanya untuk progres pembangunan fisik 'Silicon Valley'-nya RI ini baru mencapai 10-15%. Di mana Budiman mengaku pihaknya masih fokus dalam merenovasi gedung-gedung terbengkalai yang memang sudah ada di kawasan tersebut.
"Karena kita masih menunggu investor-investor baru juga kan, investor yang lama kan tidak mencukupi untuk bikin (gedung) yang baru, jadi lebih fokusnya kepada yang renovasi (gedung-gedung yang sudah ada)," tambahnya.
Lihat juga Video 'Profil Karier Budiman Sudjatmiko yang Dipecat dari PDIP':