Ini 2 Tol yang Dijual Hutama Karya Demi Turunkan Utang Rp 14,2 T

Ini 2 Tol yang Dijual Hutama Karya Demi Turunkan Utang Rp 14,2 T

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 14 Sep 2023 07:30 WIB
Ilustrasi utang
Ilustrasi utang - Foto: Getty Images/iStockphoto/pcess609
Jakarta -

Siasat PT Hutama Karya menekan jumlah utang terungkap. Hutama Karya berhasil menurunkan total utangnya yang mencapai Rp 44,28 triliun menjadi hanya Rp 30 triliun.

Perusahaan konstruksi pelat merah itu berhasil menekan jumlah utangnya dengan melego dua ruas jalan pada Jaringan Tol Trans Sumatera (JTTS). Hal ini diungkapkan langsung oleh Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR.

Budi Harto mengatakan perusahaan bisa menekan jumlah utang hingga Rp 14,2 triliun karena baru saja melakukan divestasi jalan tol yang dilakukan oleh Indonesia Investment Authority (INA). Ada dua jalan tol yang dilego ke INA, ruas Medan-Binjai dan Bakauheni-Terbanggi Besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Total uang didapatkan setelah melego tol ke INA sebesar Rp 20 triliun. Namun pihaknya baru mengantongi Rp 15 triliun, sisanya dibayarkan tahun 2025.

"Jadi sebelum kami melakukan asset recycle dengan INA, utang jalan tol Trans Sumatera adalah Rp 44,28 triliun. Saat ini utang kami tinggal Rp 30,07 triliun," ungkap Budi Harto dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu (13/9/2023).

ADVERTISEMENT

Dalam paparannya, dari uang hasil lego tol dapat melunasi utang tol Medan-Binjai senilai Rp 361 miliar dan utang tol Bakauheni-Terbanggi Besar senilai Rp 7,85 triliun.

Selanjutnya, pihaknya juga berhasil mengurangi utang pada ruas tol Palembang-Indralaya dari Rp 1,04 triliun menjadi Rp 958 miliar. Kemudian, untuk pinjaman monetisasi akses Tanjung Priok dari awalnya Rp 3,46 triliun menjadi Rp 2 triliun. Terakhir, utang untuk ruas tol Pekanbaru-Dumai senilai Rp 7,76 triliun menjadi Rp 1,5 triliun.

"Kami selesaikan dulu untuk ruas yang kami lepas, Medan-Binjai misalnya dari Rp 361 miliar jadi 0," ujar Budi Harto.

Sisa utang yang tidak berkurang adalah utang obligasi, utang tuas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung, global medium term note, dan pinjaman bridging.

Lihat juga Video 'Kejagung Ungkap Peran 3 Tersangka Kasus Korupsi Proyek Tol MBZ':

[Gambas:Video 20detik]



Apa saja dua tol penyelamat utang HK? klik berita selanjutnya

Profil Dua Tol Penyelamat Utang HK

Tol Bakauheni-Terbanggi Besar sendiri sudah diresmikan Presiden Joko Widodo sejak 8 Maret 2019. Ruas tol tersebut memiliki panjang 140,7 km dan sempat 'dinobatkan' sebagai tol terpanjang di Indonesia.

Pembangunan Tol Trans Sumatera Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar menelan biaya investasi sebesar Rp 16,8 triliun. Dalam paparan Budi Harto, tol ini sudah memiliki Financial Internal Rate of Return (FIRR) alias tingkat pengembalian keuntungan sebesar 11,60%.

Sementara itu, Tol Medan-Binjai sejak Oktober 2017, jalan tol tersebut memiliki panjang 17 kilometer. Jalan tol ini menelan investasi pembangunan sebesar Rp 3,21 triliun.

Dalam paparan Budi Harto, tol ini memiliki tingkat pengembalian keuntungan mencapai 13,02%. Karena tingkat FIRR yang tinggi maka kedua jalan tol itu dilego ke INA.

"Ini karena sudah tinggi FIRR-nya artinya sudah untung, maka kami lakukan asset recycle ke INA," beber Budi Harto.

Budi Harto juga mengatakan ruas Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung bakal dilego juga ke INA di awal 2024, menyusul dua tol di atas. Saat ini pihaknya sedang menjalin komunikasi dengan INA.

Perkiraan Budi, jalan tol tersebut sampai saat ini nilainya ditaksir sebesar Rp 15 triliun. Dia mengatakan rencananya hasil dari melego Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung bakal digunakan untuk melunasi utang-utang Hutama Karya dalam rangka pembangunan Jaringan Jalan Tol Trans Sumatera.

"Value-nya sekitar Rp 15 triliun. Iya (untuk bayar utang)," kata Budi Harto.

Halaman 2 dari 2
(hal/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads