Demonstrasi elemen buruh di kawasan Gedung Sapta Pesona dekat Monas Jakarta Pusat, semakin siang semakin ramai. Selain Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), sejumlah elemen buruh lain juga terlihat dalam barisan demonstran.
Selain KSPSI, elemen buruh lain yang bergabung dalam demo tersebut adalah Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI).
Serikat buruh yang identik dengan seragam merah-hitam itu turut memadati kawasan Gedung Sapta Pesona setelah melakukan long march dari Patung Kuda-Balai Kota DKI Jakarta-Sarinah. Kedua organisasi tersebut berdemonstransi di barisan terpisah.
"Semangat kita semakin siang tidak boleh berhenti kawan-kawan," ucap Ketua KSPSI Andi Gani Nena Wea dari mobil komando. "Harapan itu masih ada, jangan berhenti berjuang untuk kaum buruh," teriak Presiden KSBSI Elly Rosita Silaban.
Dari informasi dari mobil komando KSBSI, organisasi tersebut membawa setidaknya 2500 buruh. Adapun KSPSI, 5000 buruh.
"Estimasi 5000 massa. Kami ingin MK membatalkan Omnibuslaw dan UU Kesehatan. Ini kami masih menanti teman-teman dari basis lain yang bakal bergabung," ucap Wakil Ketua KSPSI kepada detik.com di Monas, Kamis (14/9/2023).
Yang unik, selain mengeluarkan berbagai orasi politik, para buruh juga mendendangkan berbagai lagu dan berjoget. Dua di antaranya adalah tembang 'Mawar Hitam' milik Tipe-X dan 'Negeri-ngeri' milik Marjinal dalam versi Reggae.
Kendati demikian, hingga saat ini, belum diketahui kapan perwakilan kedua elemen tersebut akan bertemu perwakilan Mahkamah Konstitusi.
Sebab sebelumnya, Wakil Ketua Umum KSPSI Ahmad Supriadi, mengatakan elemen buruh berharap bisa bertemu perwakilan Mahkamah Konstitusi untuk membicarakan pencabutan UU Kesehatan dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023.
Simak juga Video: Massa Buruh Blokade Jalan MH Thamrin, Tuntut UU Ciptaker Dicabut
(kil/kil)