Hal ini disampaikan dalam acara Groundbreaking Hotel Nusantara di Kawasan Nusantara, Kamis (21/9/2023). Menurutnya, dari Korea Selatan sebanyak 30 investor, berasal dari Jepang sebanyak 40 investor, dan 120 investor dari Singapura.
"Sudah ke sini. Jauh-jauh mereka ke sini pasti ada kalkulasinya. Pasti ada hitung-hitungannya. Kemarin dari Uni Emirat Arab juga datang. Setelah datang langsung nemuin saya. Artinya apa? Tertarik," ujarnya dalam tayangan di akun Sekretariat Presiden, dikutip Kamis (21/9/2023).
Meski begitu, kepala negara tersebut akan lebih mendahulukan investor-investor dalam negeri. Jika tidak, dia akan diprotes karena lebih mementingkan investor asing.
"Kalau ndak nanti saya dikomplain. 'Pak di dalam negeri ini yang punya duit banyak pak. Ngapain cari ke Jepang, ke Korsel, ke Arab, ke Singapura, ke Malaysia, di sini banyak yg punya duit pak'. Pasti ada yang berbicara seperti itu," ujar dia.
Dia juga mengatakan sebelumnya pernah menawarkan kepada investor dalam negeri, tapi tidak tertarik. Saat ada konsorsium, para investor tersebut berbondong-bondong protes pada Jokowi.
"Dulu kita tawar-tawarkan pada diam. Begitu sekarang ada konsorsium yang masuk, beliau-beliau ini (investor dalam negeri), 'Pak saya kok nggak ditawari, Pak?', 'Pak saya kok enggak diajak, Pak?' Gimana sih dari dulu sudah dikumpulin. Kita nggak sekali dua kali jajak pasar," jelasnya. (kil/kil)