Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melelang proyek pembangunan Tol Serang-Panimbang Seksi III Cileles-Panimbang. Adapun nilai paket pembangunan ini secara akumulasi menyentuh angka Rp 4,82 triliun.
Dikutip dari laman LPSE Kementerian PUPR, Kamis (28/9/2023), dana proyek ini bersumber dari kocek negara alias dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Lelang proyek ini terbagi ke dalam tiga paket.
Rinciannya, pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi III fase 2 paket 1 senilai Rp 1 triliun, lalu Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi 3 Fase 2 Paket 2 senilai Rp 1,69 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terakhir, Pembangunan Tol Serang-Panimbang Seksi 3 Fase 2 Paket 3 senilai Rp 2,13 triliun. Dengan demikian, apabila diakumulasikan total nilai ketiga paket pekerjaan proyek tersebut mencapai Rp 4,82 triliun.
Pengumuman lelang ini telah dipublikasikan sejak 21 September 2023. Kemudian penetapan pemenang lelang untuk ketiga paket proyek tersebut akan dilaksanakan pada 2 November 2023 atau selambat-lambatnya pada 6 November 2023.
Sementara itu, untuk proses penandatanganan kontrak dari ketiga proyek ini ditargetkan akan dilaksanakan pada 17 November 2023 atau selambat-lambatnya pada 20 November 2023.
Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Kementerian PUPR sendiri sempat menyebut proyek Tol Serang-Panimbang Seksi III Cileles-Panimbang ini kekurangan biaya hingga Rp 5 triliun. Hal ini dikonfirmasi oleh pernyataan Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Triono Junoasmono.
"Betul (kurang Rp 5 triliun). Sedang diusulkan pendanaan menggunakan PDN (Pinjaman Dalam Negeri). Segera kita akan laksanakan lelang fisiknya," katanya, kepada detikcom, Selasa (19/9/2023).
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Miftachul Munir turut membenarkan kondisi tersebut. Munir mengatakan, Seksi 3 (Cileles-Panimbang) sepanjang 33 km itu merupakan porsi pembangunan pemerintah, dalam hal ini berada di bawah tanggung jawab Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga.
"Itu kan ada ada 3 seksi ya, yang seksi 3 itu porsi pemerintah. Sekarang kan sudah jalan juga, tapi pembiayaannya dari loan. Bantuan asing dari loan China," kata Munir.
Munir mengatakan, dirinya mendapat informasi bahwa dana pinjaman alias loan dari China belum dapat memenuhi kebutuhan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Adapun berdasarkan data terakhir Kementerian PUPR, progres konstruksinya kini baru mencapai 13,84%.
"Cuma dari loan China tadi katanya tak bisa menyelesaikan sepanjang ruas. Ruas panjangnya kalau tidak salah 32 km, itu baru cukup untuk 17 km atau berapa. Ini yang porsi pemerintah," jelasnya.
Proyek yang masuk ke dalam jajaran PSN atau prioritas Jokowi ini pada mulanya ditargetkan rampung pada total dan dapat dioperasikan pada 2024 mendatang. Namun karena kondisi ini, Triono memproyeksikan proyek akan rampung di awal 2025.
"Ditarget awal tahun 2025 fisik bisa selesai. Dimulai (proyek) awal tahun 2024," ujar Triono.
Pembangunan jalan tol ini terbagi menjadi 3 Seksi, antara lain Seksi 1 sepanjang 26,50 km yang menghubungkan Serang-Rangkasbitung telah beroperasi sejak 2021 lalu. Kemudian Seksi 2 sepanjang 24,17 km menghubungkan Rangkasbitung-Cileles dengan progres konstruksi hingga awal Agustus 2023 mencapai 52,45%.
Untuk Seksi 1 dan 2 menjadi porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Wijaya Karya Serang Panimbang. Selanjutnya, ada Seksi 3 sepanjang 33 km menjadi porsi pemerintah dengan menghubungkan Cileles-Panimbang, progres konstruksi mencapai 13,84%.
Untuk seksi 1 dan 2 atau untuk porsi BUJT Serang-Cileles sepanjang 50,67 km, total nilai investasi Rp 8,58 triliun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Sementara untuk tol seksi 3 pada awalnya dianggarkan sekitar Rp 4,6 triliun, dari pinjaman luar negeri ke China.
Baca juga: Daftar 5 Tol PSN Jokowi yang Rampung |