Pengunjung Sayangkan Polemik Hotel Sultan: Kalau Ditutup Kasihan Pegawai

Pengunjung Sayangkan Polemik Hotel Sultan: Kalau Ditutup Kasihan Pegawai

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 05 Okt 2023 11:43 WIB
Sejumlah petugas Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) melakukan pemasangan spanduk di 15 titik area Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (4/10/2023).  Tindakan ini dilakukan untuk meminta PT Indobuildco milik Pontjo Sutowo segera mengosongkan lahan Blok 15 di kawasan GBK tersebut.
Hotel Sultan/Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Aktivitas Hotel Sultan masih normal alias tetap melayani tamu meski pemerintah meminta dikosongkan karena Hak Guna Bangunan (HGB) sudah habis pada Maret-April 2023. Kabar polemik itu turut sampai ke pengunjung hotel yang sedang menginap.

Pengunjung bernama Afrida menyayangkan ribut-ribut pengelolaan Hotel Sultan antara pemerintah dengan PT Indobuildco milik Pontjo Sutowo. Meski tidak mengetahui persis duduk perkaranya, ia berharap operasional hotel tetap berjalan dan kedua pihak bisa secepatnya mencapai kesepakatan bersama.

"Kita dengar katanya mau ditutup ya, kita nggak tahu sih apa penyebabnya. Tapi kan kasihan kalau ditutup, biaya bangunannya berapa banyak, masa mau ditutup, kan kasihan," kata Afrida kepada detikcom saat ditemui di kawasan Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Afrida datang jauh-jauh dari Padang dan memilih Hotel Sultan karena dekat dengan tempat acara yang akan dikunjungi yakni di Jakarta Convention Center (JCC). Ia menginap sejak Rabu (4/10) malam dan direncanakan sampai Sabtu (7/10).

"Sebagai tamu ya kita yang penting nyaman aja udah. Pelayanan seperti biasa," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Hal yang sama juga disampaikan pengunjung Hotel Sultan yang menginap bernama Ria. Kalau harus berpindah pengelolaan dari PT Indobuildco ke pemerintah, ia berharap tidak sampai mengganggu operasional dan berdampak ke karyawan.

"Kalau HGB habis, ya gimana negonya pemerintah dengan pengelola. Kalau dapat jangan dihancurkan, ya diteruskan. (Kalau dihancurkan) berapa yang mau nganggur, berapa banyak yang akan terhenti," ucap Ria.

"Biarkan kepemilikan saja yang berganti, tapi jangan pekerjanya direpotkan jadinya. Tambah lagi nanti pengangguran, kemiskinan, banyak yang akan menderita," tambahnya.

Lahan Hotel Sultan mau jadi ruang terbuka hijau. Cek halaman berikutnya.

Lahan Hotel Sultan Bakal Jadi Ruang Terbuka Hijau

Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) telah melakukan pemasangan spanduk di 14 titik area Hotel Sultan, Jakarta. Tindakan itu dilakukan sebagai upaya persuasif agar PT Indobuildco segera mengosongkan Blok 15 kawasan GBK tersebut.

PPKGBK telah memiliki rencana induk untuk pengembangan lahan yang saat ini berdiri Hotel Sultan. Pihaknya ingin kawasan tersebut ke depannya menjadi lebih bermanfaat dari sisi lingkungan, masyarakat, sosial, ekonomi dan budaya dengan rencana menambah ruang terbuka hijau.

"Kita ingin ke depannya lebih baik lagi di mana masyarakat bisa masuk ke dalam, bisa menikmati ada ruang terbuka hijau yang baru di sana, ada aspek komersialnya juga, tapi ada pusat kehidupan yang lebih baik lagi untuk masyarakat yang syukur-syukur kita bisa mempunyai ikon atau landmark baru di Jakarta," ucap Direktur Utama PPKGBK Rakhmadi Afif Kusumo dalam konferensi pers, Rabu (4/10).

Terkait nasib karyawan Hotel Sultan ke depannya, kata Rakhmadi, bisa dibicarakan dengan baik. Pemerintah melalui Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) dinilai sudah punya pengalaman mengatasi permasalahan ini, contohnya saat pengambilalihan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dari keluarga Soeharto.

"Nasib karyawan tentunya ini adalah hal-hal teknis. Apakah langsung masuk GBK atau seperti apa, ini bisa kita bicarakan dengan baik untuk masalah ini," tuturnya.

"Bahwa karyawan, hak-hak mereka sejatinya masih di bawah Indobuildco. Tetapi kalau ke depannya bisa dimanfaatkan lebih baik, bersama PPKGBK tentu kita akan mencarikan solusi yang terbaik untuk mereka juga," tambahnya.

Simak Video 'Fakta-fakta Hotel Sultan yang Kini Diambil Alih Pemerintah':

[Gambas:Video 20detik]




Hide Ads