Menteri BUMN Erick Thohir akan berangkat ke China dalam waktu dekat. Salah satu hal yang akan dibahas yakni kerja sama Indonesia dengan China menggarap kelanjutan Kereta Cepat ke Surabaya.
"Kalau di China salah satunya diskusi lebih mendalam kereta cepat dari Bandung ke Surabaya yang studinya sedang dipelajari. Tetapi kita juga ingin memperbaiki struktur kerja samanya, apakah kepemilikan bunga dan lain-lain," kata Erick saat ditemui di Sarinah, Jakarta Pusat, Sabtu (14/10/2023).
Erick mengatakan pembangunan infrastruktur merupakan fokus pemerintah karena menjadi demi menjadi negara maju. Dia mengatakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya memang akan menggunakan produk dalam negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja, Indonesia tetap memerlukan ahli teknologi, karena belum berpengalaman dari sisi teknologi kereta cepat. Kereta cepat yang sudah ada, Whoosh berkecepatan 350 km/jam, lebih cepat dibandingkan negara lain di Asia Tenggara 280 km/jam.
"Teknologi pembangunan bentuk keretanya kita belum pernah, karena LRT ditaro di kereta cepat tetap LRT. Perlu waktu. Nah salah satunya untuk meningkatkan TKDN kita bikin supaya bisa nggak kerja sama dengan INKA untuk kereta cepat. Ke depan kita bisa bersama sama membangun, memang semua perlu proses," pungkasnya.
Perlu diketahui, keberangkatan Erick Thohir ke China diketahui untuk menghadiri Belt and Road Initiative (BRI) di Beijing, China yang akan berlangsung pada 17-18 Oktober 2023. Dia menghadiri untuk mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebagai informasi, pemerintah tengah mengkaji pengembangan proyek kereta cepat sampai Surabaya. Rencananya, kereta cepat Jakarta-Surabaya akan menggunakan produk dalam negeri yang diberi nama Merah Putih.
Indonesia telah menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengoperasikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh. Kereta Cepat Jakarta-Bandung digarap atas kerja sama Indonesia dengan China.
Rencananya, proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya akan dikembangkan oleh produsen kereta api PT INKA (Persero) beserta instansi lain seperti BRIN, LPDP, ITS, UGM, serta ITB.
(ada/hns)