Israel telah melancarkan serangan udara terhadap Bandara Aleppo Suriah pada Sabtu (14/10) malam waktu setempat. Akibat serangan itu, Bandara Aleppo Suriah tidak dapat digunakan lagi.
"Musuh Israel melancarkan serangan udara dari arah Laut Mediterania, sebelah barat Latakia, menargetkan Bandara Internasional Aleppo yang menyebabkan kerusakan material pada bandara tersebut dan tidak dapat digunakan lagi," ungkap Kementerian Pertahanan Suriah dikutip dari Reuters, Minggu (15/10/2023).
Terkait serangan ini, Militer Israel tidak menanggapi permintaan komentar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bandara tersebut baru mulai beroperasi pada Sabtu setelah serangan rudal secara bersamaan oleh pasukan Israel terhadap bandara di ibu kota Suriah, Damaskus, dan kota di utara Aleppo, telah merusak landasan pacu dan membuat kedua bandara tersebut tidak dapat beroperasi pada Kamis (12/10).
Hingga saat ini, menurut laporan Reuters, Bandara Damaskus masih tidak berfungsi. Sumber mengatakan serangan di bandara dimaksudkan untuk mengganggu jalur pasokan Iran ke Suriah, di mana pengaruh Teheran telah berkembang sejak negara itu mulai mendukung Presiden Bashar al-Assad dalam perang saudara yang dimulai pada 2011.
Di sisi lain, jumlah korban tewas akibat gempuran Israel terhadap Jalur Gaza dilaporkan terus bertambah. Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menyebut lebih dari 2.200 orang tewas akibat serangan udara Israel yang berlangsung selama sepekan terakhir.
Dilansir AFP, Sabtu (14/10), Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza dalam laporan terbaru menyebut sedikitnya 2.215 orang tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza. Total korban tewas itu di antaranya mencakup 724 anak-anak dan 458 wanita.
Lebih mendetail dalam laporannya, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menyebut sedikitnya 324 orang tewas mencakup 126 anak-anak dan 88 wanita akibat serangan udara Israel dalam 24 jam terakhir. Sebanyak 1.018 orang mengalami luka-luka akibat gempuran Israel di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir.
(aid/das)