Sebuah Musala berdiri di tengah proyek tol Serang-Panimbang seksi II di Desa Pasirgintung, Kec. Cikulur, Kab. Lebak, Banten. Rumah ibadah ini belum dibongkar karena terkendala pembebasan lahan.
Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, Selasa (31/10/2023), Musala ini berada tepat di depan proyek jalur tol Serang-Panimbang seksi II. Jarak antara Musala dengan jalur tol yang sudah di beton kurang-lebih 10 meter.
Belum diketahui Musala ini berada di kilometer berapa jalan tol, namun bangunan yang terlihat sudah lama terbengkalai ini berada beberapa meter lebih rendah dari jalan desa di dekatnya. Di sisi kanan Musala terdapat jalur proyek tol yang sudah rata dengan tanah, namun belum dibeton. Jalur ini 3-5 meter lebih rendah dari Musala.
Terlihat posisi bangunan ini lebih tinggi beberapa meter dari area di sekitarnya. Dari luar, di sekitar bangunan ini tumbuh banyak semak belukar yang tambak merambat dari tanah hingga ke atas atap Musala.
Mendekat ke arah Musala, detikcom perlu melewati gundukan tanah pembatas antara jalan desa dengan proyek tol. Terlihat di sisi kiri bangunan juga sudah ada jalur air mengikuti arah jalan tol Serang-Panimbang seksi II. Posisi jalur air ini kurang lebih memiliki ketinggian yang sama dengan bangunan tersebut.
Hanya saja antara jalur air dengan Musala terdapat sebuah jalan kecil dari tanah dengan lebar kurang lebih 4 meter. Posisi jalan ini melandai dari saluran air menuju bangunan. Karenanya titik jalan yang tepat bersebelahan dari Mushola memiliki ketinggian sekitar 2 meter lebih rendah dari posisi bangunan.
Sedangkan tepat di depan Musala yang menghadap jalan tol, posisi bangunan berada kurang lebih 3-5 meter lebih tinggi. Kondisi ini membuat bangunan ini tampak sangat terisolasi dari area di sekitarnya.
Untuk bisa masuk ke dalam Musala, detikcom mulai mendekat dari titik yang ketinggiannya hanya sekitar 2 meter di bawah bangunan. Setelahnya perlu mendaki tanah yang sangat curam dengan kemiringan hampir 90°.
Karenanya saat mencoba mendaki, perlu berpegang pada semak belukar yang terjuntai dari bawah bangunan. Setelah naik terlihat tanah yang tersisa di sekitar Musala kurang dari 1 meter. Begitu juga dengan tanah di sekitar bangunan yang hanya tersisa kurang dari 50 cm.
Terus mendekat ke arah bangunan, Musala ini berukuran kurang lebih 6×6 meter dengan warna cat luar krem yang sudah terlihat kusam. Terdapat satu pintu masuk utama dari kayu dengan jendela di sisinya. Tampak juga pintu dan jendela lain di sisi kanan dan kiri Musala. Lalu di sisi kanan bangunan terdapat tempat wudhu dan satu WC kecil.
Melihat ke dalam bangunan, Musala ini sudah kosong tanpa isi apapun. Dinding bagian dalam di cat warna biru cerah dan tidak ada mimbar ataupun karpet terlihat di lokasi. Lantai-lantai ubin berwarna putih Musala juga terlihat sudah kusam menghitam.
Di beberapa titik terlihat lantai-lantai bangunan sudah hancur menjadi puing. Begitu pula dengan atap Musala yang sebagian sudah hancur. Kondisi ini menunjukkan bagaimana bangunan tersebut sudah lama ditinggalkan.
Lihat juga Video 'Resmikan Tol Serang-Rangkasbitung, Jokowi Targetkan 3 Ruas Rampung 2023':
(fdl/fdl)