Bangun IKN Butuh Rp 521 T, Jokowi Minta Pengusaha Ikut Patungan

Bangun IKN Butuh Rp 521 T, Jokowi Minta Pengusaha Ikut Patungan

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 02 Nov 2023 16:29 WIB
Presiden Joko Widodo (keempat kanan) didampingi sejumlah menteri berbincang dengan Chairman Vasanta Group Agnus Suryadi (ketiga kanan) saat peletakan batu pertama atau groundbreaking Hotel Vasanta di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu (23/9/2023). Hotel Vasanta menjadi hotel kedua yang dibangun di kawasan IKN. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.
Foto: ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN
Jakarta -

Pengusaha diminta ikut 'patungan' membangun Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan butuh modal US$ 33 miliar untuk membangun IKN.

Totalnya, bila dirupiahkan dengan kurs terkini modal yang dibutuhkan itu mencapai Rp 521 triliun (kurs Rp 15.800). Dari modal tersebut, pemerintah hanya mampu memenuhinya sebesar 20% lewat APBN. Uang APBN akan digunakan untuk membangun infrastruktur dasar dan juga kantor pemerintahan.

Nah untuk memenuhi 80% sisa modalnya, Jokowi meminta agar pengusaha ikut patungan. Caranya dengan melakukan pembangunan proyek pengembangan IKN lewat skema public private partnership (PPP) atau yang juga dikenal sebagai skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pembangunan IKN ini tidak bisa dan tidak mungkin bisa dikerjakan pemerintah sendiri, modalnya US$ 33 billion, ndak mungkin. Maka kita rancang 20% anggaran APBN, 80% itu dari PPP atau private sector," ungkap Jokowi di acara Kompas CEO Forum yang dilakukan di IKN Nusantara, Kamis (2/11/2023).

Jokowi sendiri mengaku senang respons pengusaha dan investor swasta pun sangat baik sejak 2 tahun lalu pemerintah memutuskan untuk membangun IKN. Sampai saat ini sederet prosesi peletakkan batu pertama alias groundbreaking proyek terus berjalan.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Jokowi sempat menyampaikan sampai Desember 2023 ada groundbreaking proyek dengan nilai sebesar Rp 45 triliun yang telah dimulai sejak September kemarin.

"Dan yang saya senang, semenjak pemerintah mulai 2 tahun lalu, pertengahan tahun ini mulai swasta masuk, letakkan batu pertama groundbreaking terus," ungkap Jokowi.

Dia juga mengatakan sejauh ini pemerintah masih mengerem investasi dari luar negeri. Investasi dari perusahaan ataupun investor dalam negeri akan diberikan karpet merah terlebih dahulu untuk mengembangkan IKN.

"Saat ini kita masih rem (investasi luar negeri), yang kita prioritaskan dari dalam negeri terlebih dahulu, meskipun dari luar udah nengok beberapa kali. Misalnya Singapura ada 130 yang datang melihat Nusantara banyak yang berminat. Letter of interest saja ada 320. Banyak memang, tapi kita berikan terlebih dahulu untuk investor dalam negeri," sebut Jokowi.

(hal/rrd)

Hide Ads