Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara disebut akan lebih banyak hutan dibandingkan pembangunan.
Kepala Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono mengungkapkan luas IKN Nusantara sebesar 256 ribu hektare yang diperkirakan 4 kali luas Jakarta, 3 kali luas Paris, 3,5 kali luas Singapura.
"Tetapi yang kita bangun hanya 25% dan itu kita bangun pasti (berkonsep) green, benar-benar kaidah lingkungannya itu sangat kita pegang prinsipnya," kata dia dalam acara Digital Creative Leadership Forum di Kempinski Grand Ballroom, Kamis (9/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang menyebutkan, sisanya masih ada 75%. Kemudian 65% lagi akan dijadikan hutan kembali. "Hutan di sana tetapi area IKN adalah hutan produksi, jadi tumbuhan monokultur, eucalyptus kebanyakan. Ini yang kita kembangkan jadi hutan tropis, ada peta jalannya," ujar Bambang.
Dari peta jalan ini sudah ditentukan pembangunan dalam 2 hingga 5 tahun dan bahkan 10 tahun seperti apa pembangunan IKN.
Bambang mengatakan bulan depan akan ada lebih dari 10 investor yang akan melakukan groundbreaking pada Desember 2023.
"Apakah jadi Desember? Tergantung jadwal Pak Presiden. Paling nggak Januari pasti ada. Kita siap lebih dari itu (lebih dari 10 proyek. Tetapi nggak mungkin satu kali beliau (groundbreaking ) bisa 4 hari di sana. tergantung jadwal beliau (Jokowi)," kata Bambang.
Bambang menyebutkan, proyek yang akan groundbreaking bulan depan itu terdiri dari perusahaan, kantor pemerintahan, hotel, pacuan kuda hingga klub bola.
"Ada hotel, ada beberapa kantor pemerintahan. Seperti halnya, ini saya bocorin aja ya, pacuan kuda, klub bola ada yang mau pindah ke sana," terangnya.
Kemudian dari swasta, disebut akan membangun supermarket hingga grosir di IKN. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan makanan juga di IKN.
"Kita kan perlu makanan, kita juga ingin kuliner juga,"lanjutnya.
(ada/kil)