.webp)
Manajemen Hotel Sultan mengeluhkan adanya pemeriksaan (screening) yang dilakukan Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) kepada pengunjung Hotel Sultan di pintu 5 yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.
Vice President Operation Hotel Sultan, I Nyoman Sarya mengatakan adanya screening membuat pengunjung yang datang terganggu. Apalagi pintu 5 merupakan satu-satunya akses kendaraan masuk keluar Hotel Sultan, setelah pintu lainnya ditutup pagar beralas beton oleh PPKGBK.
"Tentu ini semakin menyulitkan operasional hotel di mana akses masuk terbatas hanya lewat 1 gate dan sejak kemarin ada screening masuk ke hotel," kata Nyoman kepada detikcom, Jumat (10/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dampaknya, kata Nyoman, banyak calon pengunjung yang memilih membatalkan kegiatannya di Hotel Sultan.
"Dampak buat operasional hotel, kami menerima banyak pembatalan pemesanan kamar dan juga pembatalan event (acara-acara)," tuturnya.
Di tengah keterbatasan operasinya, manajemen masih berkomitmen memberikan pelayanan kepada pengunjung yang datang. Terpantau Hotel Sultan masih beroperasi secara normal dan menerima kunjungan.
"Kami tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada tamu-tamu yang menginap maupun tamu-tamu yang mengikuti acara atau event di The Sultan Hotel & Residence Jakarta," tuturnya.
Selaku manajemen, Nyoman berharap agar ada solusi mengenai permasalahan sengketa lahan dengan pemerintah yang sedang ditangani kuasa hukum dari PT Indobuildco milik Pontjo Sutowo.
Seperti diketahui, PPKGBK kini memberlakukan screening di pintu 5 Hotel Sultan. Kendaraan yang ingin masuk ke Hotel Sultan harus tukar indentitas seperti KTP dan pengunjung diberikan ID Card. Pengecekan diketahui dilakukan sejak Kamis (9/11) selama 24 jam.
Terdapat tenda putih yang menjadi 'markas' petugas PPKGBK menjaga pintu Hotel Sultan. Dari identitas yang diberikan pengunjung, petugas kemudian akan mendata nama dan tanggal kedatangan pengunjung ke Hotel Sultan.
(das/das)
