Direktur Prasarana Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Api Djarot Tri Wardhono memastikan operasional LRT Jabodebek tetap aman meski memasuki cuaca hujan. Hal ini tak lepas dari teknologi yang digunakan pada LRT Jabodebek, yaitu Grade of Automation (GoA) level 3.
Ia menambahkan, moda transportasi tanpa masinis ini juga memiliki sensor yang mampu mendeteksi perubahan cuaca secara real time. Teknologi itu mampu menyesuaikan dengan keadaan, serta menjamin keamanan operasional kereta.
"Jadi LRT Jabodebek ini menggunakan teknologi GoA3, diserahkan kepada sistem seluruhnya. Semuanya dilakukan oleh hardware software, jadi intervensi manusia semakin kecil. Dengan cuaca ekstrem kita ada sensor yang cukup maju teknologinya, bisa mendeteksi perubahan cuaca secara real time," ujarnya dalam siaran di Instagram @ditjenperkeretaapian, Jumat (12/1/2023)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia akan menyesuaikan operasional, memastikan kereta berjalan dengan keamanan dan keselamatan secara tinggi," tambahnya.
Dilansir dari laman PT KAI, GoA3 adalah tingkat otomasi operasional kereta yang maanapengoperasian dilakukan secara otomatis tanpa masinis, namun mensyaratkan masih terdapat petugas operasional di dalam kereta untuk penanganan kondisi darurat dan pelayanan kepada pelanggan.
Selain itu tu ada juga simulasi menghadapi keadaan darurat serta pelatihan kepada sumber daya manusia (SDM) atau pekerja. Tujuannya adalah persiapan untuk menghadapi kondisi cuaca ekstrem.
"Dari sisi SDM kita latih mereka melakukan simulasi dalam keadaan darurat. Dan ada sistem operation procedure yang harus dilakukan para pekerja sehingga dari SOP pekerja ada satu kombinasi menjalankan dari kondisi cuaca ekstrem," pungkasnya.
(ily/hns)