Permukiman warga di Kebon Pala RT 10 dan RT 13/RW 04 Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, sempat terendam banjir selama beberapa hari akibat meluapnya Kali Ciliwung pada Kamis (30/11) lalu.
Padahal sebelumnya pemerintah telah membangun sodetan di Kali Ciliwung agar bisa menampung luapan air guna mencegah banjir. Karenanya tidak heran bila sebagian warga khususnya wilayah Kebon Pala yang terkena banjir merasa sodetan ini belum memberikan dampak yang berarti.
Disebut-sebut belum memberikan dampak, detikcom mencoba untuk mengunjungi proyek sodetan Ciliwung yang berada di Cipinang, Jakarta Timur untuk melihat kondisi terkini proyek tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan patauan di lokasi, Selasa (5/12/2023), dari Jembatan Kali Cipinang Kebun Nanas terlihat aliran air di sodetan Kali Ciliwung ini terlihat cukup dangkal dengan air yang mengalir deras. Kondisi ini terlihat dari permukaan tanah di sisi kanan dan kiri sodetan yang masih kering belum terendam air.
Selain itu terlihat juga aliran air yang melaju melewati bebatuan yang menunjukkan ketinggian air tidak tinggi. Kemudian di titik ini juga terlihat kondisi sodetan yang cukup bersih meski ada sedikit sekali sampah plastik.
Menelusuri lebih jauh, dari jembatan Cipinang besar terlihat kondisi air di sodetan ini jauh lebih tenang dari pada titik sebelumnya. Meski begitu dari kejauhan terlihat banyak sampah plastik ikut terbawa air keruh yang ada di sodetan.
Sementara itu dari jembatan yang berada di dekat Universitas MPU Tantular, terlihat ada cukup banyak tumpukan sampah di area sodetan Kali Ciliwung ini. Tumpukan sampah ini membuat gundukan setinggi beberapa centimeter.
Di gundukan tersebut terlihat ada cukup banyak sampah, mulai dari botol dan kantong plastik hingga terpal berwarna biru tua. Kondisi ini membuat air yang tenang seketikan jatuh melewati sela-sela gundukan.
Kemudian di sisi lain jembatan terlihat aliran air kembali tenang meski di pada sisi-sisi sodetan terdapat banyak tumpukan sampah plastik berwarna-warni. Sampah-sampah ini juga terlihat menumpuk di tengah sodetan seperti garis pembatas.
![]() |
Sebagai tambahan informasi, dalam situs Kementerian PUPR dijelaskan proyek Sodetan Ciliwung memiliki panjang 1.268 meter dan mulai dikerjakan pada 2013. Pada tahun 2015, pembangunan sodetan Sungai Ciliwung telah tuntas sepanjang 650 meter.
Proyek ini jemudian dilanjutkan pada 2015-2017 dengan pembangunan permanen outlet dan perkuatan tebing Kali Cipinang. Namun sayang proyek ini sempat terhenti selama beberapa tahun.
Barulah pada 2021 Kementerian PUPR melanjutkan pekerjaan sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur sepanjang 580 meter meliputi pembangunan ganda sodetan, bangunan permanen inlet dan outlet sodetan serta normalisasi Sungai Ciliwung dan Sungai Cipinang.
Paket pekerjaan dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya (WIKA)- PT Jaya Konstruksi (KSO) dengan masa pelaksanaan 730 hari kalender sesuai kontrak 1 Agustus 2021 hingga 2 Agustus 2023. Secara keseluruhan anggaran yang digunakan untuk pembangunan Sodetan Ciliwung sekitar Rp 1,2 triliun.
Meski begitu sejumlah warga khususnya di permukiman Kebon Pala merasa program pemerintah untuk normalisasi Kali Ciliwung melalui pembangunan sodetan belum cukup berdampak.
Sebab mereka merasa air kiriman dari Bogor dan Depok belum tertampung dengan baik sehingga membuat air di Kali Ciliwung meluap. Pada akhirnya setidaknya ada 100 rumah warga sempat terendam banjir selama beberapa hari.
"Sodetan Kali Ciliwung yang diprogramkan pemerintah belum berdampak sama sekali untuk mengurangi banjir di kawasan ini," kata Ketua RT 13/RW 04 Sanusi Kebon Pala sebagaimana dikutip dari Antara.
Dia berharap sodetan Kali Ciliwung bisa diselesaikan sehingga tidak ada lagi permukiman warga yang banjir.
Tonton juga Video: Update Banjir DKI Jakarta Hari Ini: 24 RT Masih Terendam