Ganjar Jamin Lanjutkan IKN Nusantara, Singgung soal Ketimpangan

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 07 Des 2023 13:53 WIB
Jakarta -

Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo menyatakan akan melanjutkan pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara. Menurutnya, pembangunan IKN bukan hanya sekadar melaksanakan undang-undang tapi untuk menggerus ketimpangan pembangunan.

Hal itu disampaikan Ganjar di Instagramnya. Ia juga menambahkan, ingin mewujudkan pembangunan yang adil dan merata.

"IKN sudah dimulai dan harus dilanjutkan. Bukan sekadar melaksanakan undang-undang, tapi juga komitmen menggerus ketimpangan pembangunan. Dari Nusantara, kita wujudkan pembangunan yang adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia," tulis Ganjar di Instagram seperti dikutip, Kamis (7/12/2023).

Di Instagram, Ganjar juga membagikan foto yang menunjukkan tengah berada di Titik Nol Nusantara. Mengenakan kemeja berwarna putih, Ganjar tampak berada di tengah banyak orang.

Pembangunan IKN ini memang tengah menjadi topik hangat. Bahkan, sempat disinggung sepi investor.

Dikutip dari CNN Indonesia, Co-Captain 2 Timnas AMIN Thomas Lembong mengatakan, investor memang sudah meragukan IKN Nusantara sedari awal dibangun.

"Itu (ucapan Bahlil) nonsense (omong kosong) lah. Investor kan sudah ragu dari awal, bukan ragu sekarang. Ya kan?" jelas Thomas usai Diskusi Publik Timses Capres Cawapres di Auditorium CSIS, Jakarta Pusat, Rabu (6/12).

Ia menyindir berbagai kesepakatan alias Letter of Intent (LoI) dari investor asing yang tak kunjung terealisasi. Pria yang akrab disapa Tom juga mengkritik dalih Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut ingin mengutamakan investor lokal di IKN.

Hal itu pun direspons Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Menurut Bahlil apa yang disampaikan Thomas adalah halusinasi. Menurut Bahlil orang yang berhalusinasi hanya merasa benar terhadap pemikirannya tanpa melihat kondisi objektif.

"Itu halusinasi. Jadi orang-orang yang merasa benar terhadap pemikirannya tanpa melihat kondisi objektif, tapi memaksakan kehendak untuk orang percaya terhadap apa yang disampaikan itu namanya halusinasi," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Kamis (7/12).




(acd/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork