Bangun Bandara Dhoho Rp 13 T, Anak Gudang Garam Ungkap Kendalanya

Bangun Bandara Dhoho Rp 13 T, Anak Gudang Garam Ungkap Kendalanya

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 08 Des 2023 22:00 WIB
Pembangunan Bandara Dhoho di Kediri hampir rampung. Dari sisi desain bagian luar, bandara ini mengusung konsep modern namun masih ada sentuhan budaya.
Foto: Shafira Cendra Arini
Kediri -

Bandara Internasional Dhoho, Kediri Jawa Timur ditargetkan dapat dioperasikan pada awal 2024 mendatang. Bandara yang dibangun oleh PT Surya Dhoho Investama (SDHI) ini penyelesaiannya butuh waktu 5 tahun.

Sebagai informasi, SDHI merupakan anak usaha PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Perusahaan milik Taipan Susilo Wonowidjojo ini mengucurkan Rp 13 triliun untuk membangun bandara ini.

Direktur PT SDHI Maksin Arisandi mengatakan, proyek ini menghabiskan waktu sekitar 5 tahun, dari mulai awal pembebasan lahan hingga saat ini. Adapun berdasarkan data per 27 November 2023, progres pembangunan bandara ini telah mencapai 99,93%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"2020 kita melakukan peletakan batu pertama, kalau flashback sedikit 2018 kita mulai intensif pembebasan lahan, hari ini setelah total kurang lebih 5 tahun kita bisa berkumpul di sini untuk kalibrasi pesawat di Bandara Dhoho. Ini milestone penting hingga boleh operasi komersial," katanya, dalam Konferensi Pers di Bandara Dhoho, Kediri, Jawa Timur, Jumat (8/12/2023).

Ditemui usai acara, Maksin mengatakan, proses pembebasan lahan ini menjadi tahapan paling menantang dalam pembangunan proyek ini. Pihaknya kurang lebih membutuhkan waktu sekitar 2 tahun hingga 2020 akhir untuk menyelesaikannya.

ADVERTISEMENT

"Mileston terbesarnya pembebasan lahan. Karena kita harus berinteraksi dengan warga. Kendalanya otomatis pembebasan ini masuk ke kegiatan yang banyak merangsang orang untuk bisa mendapatkan keuntungan yang lain dari pemilik lahan," jelasnya kepada detikcom.

Maksin menjelaskan, menghadapi pihak-pihak pencari keuntungan itulah yang menjadi tantangan besarnya. Dalam menghadapi hal ini, pihaknya banyak menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Kediri.

"Dukungan dari Pemkot luar biasa. Tanpa dukungan pemkot, tidak akan bisa selesai (pembebasan lahan) dalam waktu yang cepat," ujarnya.

Di sisi lain menurut Maksin tidak ada permasalahan besar yang terjadi selama proses pembebasan lahan. Semua berjalan mulus tanpa gejolak yang signifikan hingga akhirnya groundbreaking atau peletakan batu pertamanya dilakukan.

"Kita tidak ada gejolak yang sangat signifikan, itu nggak ada terkait pembebasan lahan itu. Karena tanpa kerja sama kita, Pemda Kediri maupun warga nggak akan bisa tercapai," jelasnya.

Tentang Bandara Dhoho di halaman berikutnya. Langsung klik

Proyek Bandara Dhoho sendiri merupakan Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atas Prakarsa Badan Usaha (unsolicited), di mana 100% dana berasal dari swasta. Dalam tahap pertama, SDHI menargetkan penumpang bisa tembus hingga 1,5 juta penumpang per tahun, kemudian di tahap kedua naik jadi 4,5 juta penumpang per tahun, hingga terakhir menjadi 10 juta penumpang per tahun.

Sementara untuk proyeksi pergerakan pesawat, di tahap awalnya pada 2035 ditargetkan mencapai 1.200 Air Transport Movement (ATMs). Lalu di tahap kedua yakni pada 2042 bisa mencapai 36.000 ATM, hingga terakhir pada 54.500 ATM di tahun 2058.

Sementara dari segi akses, nantinya bandara ini akan terkoneksi dengan Tol Kediri-Tulungagung sepanjang 44,51 km senilai Rp 10,26 triliun. Tol ini nantinya akan tersambung ke Tol Kertosono-Kediri yang akan melintasi kawasan Bandara Internasional Dhoho itu sendiri.

Rencananya, Bandara Dhoho ditargetkan bisa beroperasi komersial pada kisaran bulan Januari-Februari 2024 mendatang. Dalam pengoperasiannya, posisi operator bandara akan diduduki oleh PT Angkasa Pura I (Persero).


Hide Ads