Bandara Internasional Dhoho, Kediri Jawa Timur ditargetkan dapat dioperasikan pada awal 2024 mendatang. Bandara yang dibangun oleh PT Surya Dhoho Investama (SDHI) ini penyelesaiannya butuh waktu 5 tahun.
Sebagai informasi, SDHI merupakan anak usaha PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Perusahaan milik Taipan Susilo Wonowidjojo ini mengucurkan Rp 13 triliun untuk membangun bandara ini.
Direktur PT SDHI Maksin Arisandi mengatakan, proyek ini menghabiskan waktu sekitar 5 tahun, dari mulai awal pembebasan lahan hingga saat ini. Adapun berdasarkan data per 27 November 2023, progres pembangunan bandara ini telah mencapai 99,93%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"2020 kita melakukan peletakan batu pertama, kalau flashback sedikit 2018 kita mulai intensif pembebasan lahan, hari ini setelah total kurang lebih 5 tahun kita bisa berkumpul di sini untuk kalibrasi pesawat di Bandara Dhoho. Ini milestone penting hingga boleh operasi komersial," katanya, dalam Konferensi Pers di Bandara Dhoho, Kediri, Jawa Timur, Jumat (8/12/2023).
Ditemui usai acara, Maksin mengatakan, proses pembebasan lahan ini menjadi tahapan paling menantang dalam pembangunan proyek ini. Pihaknya kurang lebih membutuhkan waktu sekitar 2 tahun hingga 2020 akhir untuk menyelesaikannya.
"Mileston terbesarnya pembebasan lahan. Karena kita harus berinteraksi dengan warga. Kendalanya otomatis pembebasan ini masuk ke kegiatan yang banyak merangsang orang untuk bisa mendapatkan keuntungan yang lain dari pemilik lahan," jelasnya kepada detikcom.
Maksin menjelaskan, menghadapi pihak-pihak pencari keuntungan itulah yang menjadi tantangan besarnya. Dalam menghadapi hal ini, pihaknya banyak menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Kediri.
"Dukungan dari Pemkot luar biasa. Tanpa dukungan pemkot, tidak akan bisa selesai (pembebasan lahan) dalam waktu yang cepat," ujarnya.
Di sisi lain menurut Maksin tidak ada permasalahan besar yang terjadi selama proses pembebasan lahan. Semua berjalan mulus tanpa gejolak yang signifikan hingga akhirnya groundbreaking atau peletakan batu pertamanya dilakukan.
"Kita tidak ada gejolak yang sangat signifikan, itu nggak ada terkait pembebasan lahan itu. Karena tanpa kerja sama kita, Pemda Kediri maupun warga nggak akan bisa tercapai," jelasnya.