Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Stasiun Pompa Ancol Sentiong di Ancol, Jakarta Utara. Untuk membangun proyek ini, pemerintah merogoh kocek hingga Rp 481 miliar.
Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, proyek ini merupakan stasiun pompa terbesar di Indonesia sehingga menelan biaya yang juga tidaklah sedikit. Harapannya, proyek ini bisa membantu mengurangi banjir di kawasan DKI Jakarta.
"Ini adalah stasiun pompa terbesar di Indonesia. paling besar. Dan ya, menghabiskan anggaran juga sangat besar, Rp 481 miliar. Kita harapkan ini akan stasiun pompa ini akan mengurangi banjir yang ada di 7 kecamatan DKI Jakarta," kata Jokowi, dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Senin (11/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi mengatakan, pemerintah telah menyelesaikan pembangunan sejumlah infrastruktur air dari hulu ke hilir di Jakarta. Di hulu, sudah dirampungkan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi yang telah terbukti berhasil mengurangi banjir di Jakarta.
Kedua bendungan itu akan mengalirkan air dari Sungai Ciliwung ke Banjir Kanal Timur (BKT). Selain itu, pemerintah juga tinggal menyelesaikan normalisasi Sungai Ciliwung yang kurang lebih sekitar 17 km lagi.
"Kemudian pada hari ini telah selesai Stasiun Pompa Air Sentiong di Ancol yang menelan biaya Rp 481 miliar. Kita harapkan dengan selesainya tadi di hulu, di tengah, di hilir, di Sentiong ini kita harapkan banjir di Jakarta bisa berkurang, kurang lebih 62%," ujarnya.
Sebagai tambahan informasi, Proyek Stasiun Pompa Ancol Sentiong sendiri telah dibangun sejak 2020. Proyek ini menelan biaya sebesar Rp 481,37 miliar. Stasiun ini punya sebanyak 5 pompa dengan kapasitas 10 m3 per detik.
(shc/das)