Dulu Tempat Angkut Opium, Stasiun Salemba Kok Bisa Jadi Permukiman Warga?

Dulu Tempat Angkut Opium, Stasiun Salemba Kok Bisa Jadi Permukiman Warga?

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 02 Jan 2024 14:45 WIB
Stasiun Salemba
Foto: Ignacio Geordy Oswaldo
Jakarta -

Staius Salemba, Jakarta Pusat, kini sudah beralih fungsi sebagai permukiman pada penduduk. Padahal sebelumnya stasiun ini merupakan stasiun pusat sekaligus tempat pengangkutan opium.

Salah seorang warga yang menempati sebagian bangunan stasiun, Leis, mengaku keluarganya sudah tinggal di kawasan itu sejak 1963 lalu. Namun ia tidak tahu pasti bagaimana bangunan stasiun itu bisa dialih fungsikan sebagai tempat tinggal, sebab ia sendiri belum lahir saat itu.

"Kalau ibu saya sih di sini (tinggal di bangunan bekas stasiun) tahun 1963. Jadi tahunya yang di sini (bagian belakang stasiun dekat bekas perlintasan rel) masih alang-alang zaman dulunya. (Waktu itu) rel-nya juga sudah dicabut, cuma saya kurang paham," kata Leis saat ditemui detikcom, Selasa (2/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Leis mengatakan mereka yang tinggal di sekitar bangunan Stasiun Salemba ini merupakan para pegawai PJKA atau Perusahaan Jawatan Kereta Api (kini menjadi PT KAI).

"Kurang tahu (bagaimana keluarganya bisa menempati area tersebut), tapi orang-orang sini dulu orang PJKA. Hampir banyak orang sini (yang menempati area stasiun) orang kereta api. Ayah kan dulu kerja di stasiun Gambir situ," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"(Berarti ini tanah PJKA terus para pegawainya ada yang disuruh tempatin gitu bu?) Iya, orang-orang lama (bekas pegawai PJKA saat itu)," tambah Leis.

Ia sendiri mengaku rumahnya menempati bagian belakang stasiun yang merupakan area peron. Karenanya area perkarangan rumah sedikit lebih landai dari pada area dalam rumah.

"Peron kita, kalau yang ini (permukiman di sisi barat bangunan bekas area) tiket. Kita mah cuma peron, karena kan (posisinya) turun (lebih rendah dari bagian depan stasiun). Nggak rata gitu soalnya, kalau yang di depan tuh yang jualan-jualan bagian kantornya, nah kita peronnya," jelas Leis.

Selain itu warga lain yang tinggalnya tidak jauh dari rumah Leis, tepatnya di seberang jalur rel belakang bangunan stasiun mengatakan kawasan itu sudah menjadi permukiman sejak ia lahir tahun 1965 lalu.

"Jadi kata mami saya dulu, saya kan lahir tahun 1965, ini belum ada bangunan sampai habis ini, di sini (area rumahnya) dulunya banyak batang pisang," terang warga itu.

Sepengetahuannya mereka yang menempati area stasiun memang para pegawai PJKA. Sedangkan keluarganya sendiri saat itu tidak ada yang bekerja di PJKA, sehingga rumahnya menempati area depan jalur rel belakang bangunan stasiun.

Lihat juga Video 'Mengintip Bangunan Bekas Sentra Produksi Opium di Jakarta':

[Gambas:Video 20detik]



(fdl/fdl)

Hide Ads